Penggabungan PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah menjadi perbankan syariah terbesar baru akan terasa beberapa waktu yang akan datang.
"Inisiatif ini tidak dalam waktu yang sangat pendek sehingga memiliki perhitungan matematisnya itu hanya berdasarkan posisi saat ini," kata Darmawan dalam konferensi pers virtual, Senin, 26 Oktober 2020.
Ia menjelaskan di Indonesia porsi industri bank syariah masih sangat kecil dibandingkan dengan total industri keuangan, khususnya dengan perbankan konvensional.
Oleh karena itu, merger tiga perbankan syariah pelat merah tersebut diharapkan dapat mendongkrak industri perbankan syariah nasional.
"Kalau kita bandingkan, hasil penggabungan bank syariah Himbara ini cukup signifikan untuk industri perbankan syariah, dengan hampir mencapai 50 persen market share. Ini sekarang dalam posisi katakanlah 10 persen daripada industri keuangan, tentunya perbankan syariah memiliki ruang tumbuh yang sangat besar," tuturnya.
Aksi penggabungan ini juga diharapkan bisa menjadi menciptakan penetrasi terhadap pasar global yang kemudian berdampak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah yang lebih kompetitif.
"Kita ingin ada penetrasi terhadap pasar di global sehingga untuk masyarakat Indonesia yang ingin memilih layanan perbankan syariah di Indonesia akan memiliki layanan yang kompetitif," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News