Langkah ini, menurut AFPI, sejalan dengan fokus industri fintech lending untuk berinovasi melalui akses pembiayaan kepada masyarakat dan pelaku UMKM.
Kepala Eksekutif Fintech Pendanaan Klaster Syariah AFPI Lutfi Adhiansyah mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk 267 juta jiwa dan merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar yaitu sebesar 87 persen dari total populasinya, merupakan pasar yang sangat menentukan dalam perdagangan produk halal dunia.
"Kehadiran fintech lending klaster syariah diharapkan turut mendukung pengembangan industri produk halal di Tanah Air dengan aktif memberikan akses pembiayaan bagi UMKM yang bergerak di produk halal ini," ujar Lutfi dalam sebuah webinar, Selasa, 15 Desember 2020.
Dia memaparkan, riset kolaborasi AFPI dengan DailySocial Research bertajuk Evolving Landscape of Fintech Lending in Indonesia mencatat, peminjam fintech lending didominasi oleh pelaku UMKM online dan offline. Pada fintech lending klaster syariah peminjamnya 70 persen adalah UMKM online.
"Terlihat fintech lending syariah sudah berperan nyata untuk mendukung industri produk syariah di Tanah Air. Hal ini mengingat keunggulan industri fintech lending yang diakses secara digital, sehingga mempermudah jangkauan ke seluruh masyarakat yang membutuhkan, khususnya UMKM," tutur Lutfi.
The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020 memperlihatkan besarnya pengeluaran konsumen muslim dunia untuk makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, halal lifestyle, serta farmasi halal yang mencapai USD2,2 triliun pada 2018. Angka ini diproyeksikan mencapai USD3,2 triliun pada 2024.
Dengan perkiraan penduduk muslim yang akan mencapai 2,2 milliar jiwa pada 2030, maka angka perekonomian pasar industri produk halal global diproyeksikan terus meningkat dengan pesat.
"Tentunya hal ini merupakan potensi yang sangat besar yang harus dimanfaatkan peluangnya oleh Indonesia dengan memenuhi kebutuhan global melalui ekspor produk halal dari Indonesia. Peranan fintech lending Syariah sebagai salah satu akses pendanaan, menjadi salah satu upaya meningkatkan kapasitas UMKM agar dapat menjadi produsen produk halal terbesar di dunia," ujar Lutfi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News