Sedangkan jumlah klaim yang dibayarkan hingga akhir kuartal III-2021, Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen Karin, mencapai Rp10,1 triliun atau naik sebanyak 34 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Pembayaran klaim ini adalah faktor yang sangat penting dan menepati janji kami untuk bisa memproses klaim dengan mudah dan secepatnya karena banyak keluarga yang membutuhkan nilai dari klaim tersebut," tuturnya, dalam diskusi virtual bertajuk 'How Insurance and Media Survive During the New Normal & Get Ready for 2022', Selasa, 21 Desember 2021.
Selain itu, ia mengungkapkan, jumlah tertanggung mencapai 9,3 juta tertanggung sampai dengan kuartal III-2021 atau tumbuh delapan persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Allianz berharap jumlah tertanggung tersebut bisa terus tumbuh di masa-masa yang akan datang.
Karin Zulkarnaen menjelaskan di kuartal III-2020 jumlah tertanggung tercatat sebanyak 8,3 juta tertanggung. Sedangkan di kuartal III di tahun ini tumbuh delapan persen atau bertambah satu juta tertanggung menjadi total ada 9,3 juta tertanggung.
"Sampai di November 2021 ini jumlah tertanggung sudah meningkat lagi. Sudah mencapai 10,4 juta tertanggung," kata Karin, di acara yang juga bersamaan dengan Allianz Journalist Writing Competition Winner Announcement.
Penetrasi asuransi meningkat
Ke depan, Karin berharap kinerja industri asuransi terutama Allianz Life Indonesia bisa terus tumbuh sejalan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang proteksi asuransi. Tidak ditampik, pandemi covid-19 yang melanda Indonesia dalam dua tahun memberikan angin segar terhadap naiknya penetrasi asuransi di Tanah Air.
"Pandemi ini sudah berjalan hampir dua tahun dan sejauh ini kita melihat kesadaran masyarakat terhadap asuransi terus meningkat," tuturnya.
Dirinya menjelaskan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia saat ini angkanya sudah mencapai 3,1 persen atau meningkat dibandingkan dengan di 2020 yang angkanya masih di bawah tiga persen atau tepatnya berada di 2,9 persen. Peningkatan itu tentu merupakan berita positif yang diharapkan terus berlanjut.
"Saat pandemi ini nasabah asuransi banyak yang kembali membuka polisnya. Lalu terjadi diskusi dengan para agen dan tenaga pemasaran. Di situ muncul yang kita sebut review polis. Banyak juga nasabah yang membeli ulang polis baru untuk anggota keluarganya. Jadi kesadaran asuransi itu sudah meningkat," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, walau masih banyak pembatasan aktivitas namun hal itu bukan menjadi penghalang untuk tetap menghadirkan inisiatif inovatif dalam memberikan edukasi guna meningkatkan literasi asuransi kepada masyarakat. Adapun di 2021 memang berat bukan hanya karena krisis tapi juga diakibatkan disrupsi digital.
"Membuat kami harus mengubah cepat strategi bisnis menjadi lebih efektif dan efisien, sesuai dengan pergeseran perilaku dan gaya hidup masyarakat. Produk dan pelayanan kami semakin consumer centric yang dipastikan memberi pengalaman asuransi yang lebih praktis dan nyaman," kata Karin.
Di sisi lain, masih kata Karin, Allianz Life Indonesia mengapresiasi para awak media yang mengikuti ajang Allianz Journalist Writing Competition. Ajang tersebut digelar untuk memberikan apresiasi kepada rekan-rekan media yang diharapkan bisa memicu semangat untuk lebih baik lagi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Adapun dalam ajang itu, jurnalis Medcom.id, Angga Bratadharma menjadi salah seorang finalis. Tak hanya di Allianz Journalist Writing Competition, di hari yang sama Angga juga menjadi salah satu pemenang dari lomba yang digelar Sequis Life bertajuk 'Sequis Super Easy Health'.
"Terima kasih kepada teman-teman media yang selalu menuliskan artikel-artikel ataupun foto-foto yang bersifat edukatif kepada masyarakat luas dan mendukung industri asuransi untuk bisa berkembang," pungkasnya.
"Pandemi ini sudah berjalan hampir dua tahun dan sejauh ini kita melihat kesadaran masyarakat terhadap asuransi terus meningkat," tuturnya.
Dirinya menjelaskan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia saat ini angkanya sudah mencapai 3,1 persen atau meningkat dibandingkan dengan di 2020 yang angkanya masih di bawah tiga persen atau tepatnya berada di 2,9 persen. Peningkatan itu tentu merupakan berita positif yang diharapkan terus berlanjut.
"Saat pandemi ini nasabah asuransi banyak yang kembali membuka polisnya. Lalu terjadi diskusi dengan para agen dan tenaga pemasaran. Di situ muncul yang kita sebut review polis. Banyak juga nasabah yang membeli ulang polis baru untuk anggota keluarganya. Jadi kesadaran asuransi itu sudah meningkat," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, walau masih banyak pembatasan aktivitas namun hal itu bukan menjadi penghalang untuk tetap menghadirkan inisiatif inovatif dalam memberikan edukasi guna meningkatkan literasi asuransi kepada masyarakat. Adapun di 2021 memang berat bukan hanya karena krisis tapi juga diakibatkan disrupsi digital.
"Membuat kami harus mengubah cepat strategi bisnis menjadi lebih efektif dan efisien, sesuai dengan pergeseran perilaku dan gaya hidup masyarakat. Produk dan pelayanan kami semakin consumer centric yang dipastikan memberi pengalaman asuransi yang lebih praktis dan nyaman," kata Karin.
Di sisi lain, masih kata Karin, Allianz Life Indonesia mengapresiasi para awak media yang mengikuti ajang Allianz Journalist Writing Competition. Ajang tersebut digelar untuk memberikan apresiasi kepada rekan-rekan media yang diharapkan bisa memicu semangat untuk lebih baik lagi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Adapun dalam ajang itu, jurnalis Medcom.id, Angga Bratadharma menjadi salah seorang finalis. Tak hanya di Allianz Journalist Writing Competition, di hari yang sama Angga juga menjadi salah satu pemenang dari lomba yang digelar Sequis Life bertajuk 'Sequis Super Easy Health'.
"Terima kasih kepada teman-teman media yang selalu menuliskan artikel-artikel ataupun foto-foto yang bersifat edukatif kepada masyarakat luas dan mendukung industri asuransi untuk bisa berkembang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
