"Transaksi digital yang terus bertumbuh ini menggambarkan Provinsi NTT telah mulai bergerak menuju digitalisasi ekonomi," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja, Rabu, 13 Oktober 2021.
Ia mengatakan pertumbuhan transaksi digital menggunakan aplikasi QRIS mencapai Rp18,74 di NTT tersebut tercatat hingga Agustus 2021. Dengan adanya digitalisasi sistem pembayaran di NTT, diharapkan pertumbuhan ekonomi di NTT juga dapat terakselerasi.
Akselerasi ekonomi digital
Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan sebagai bentuk konkret dalam menjalankan mandat menjaga kelancaran sistem pembayaran di Tanah Air.BI telah mengeluarkan blue print Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Beberapa inisiatif implementasi dari BSPI 2025 yakni pengembangan infrastruktur sistem pembayaran ritel seketika (real time) dan tersedia sepanjang waktu.
Termasuk menghadirkan BI FAST, penyusunan Standar Open Application Programming Interfaces (Open API) pembayaran bagi pelaku industri, GPN dan QRIS.
Adapun tantangan dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan tentunya sangat banyak. Salah satunya adalah literasi digital sumber daya manusia yang masih rendah khususnya di NTT.
"Karena itu kami secara intensif melakukan sosialisasi dan edukasi baik kepada kalangan akademisi dan mahasiswa maupun masyarakat umum," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id