Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo - - Foto: dok Antara
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo - - Foto: dok Antara

Bos BI Sebut Defisit Transaksi Berjalan Tetap Rendah

Husen Miftahudin • 19 Agustus 2021 17:47
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut defisit transaksi berjalan secara keseluruhan di 2021 akan tetap rendah, yakni di kisaran 0,6 persen sampai 1,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
 
"Defisit transaksi berjalan pada 2021 diprakirakan tetap rendah di kisaran 0,6 persen sampai 1,4 persen dari PDB, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia," ujar Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI secara virtual, Kamis, 19 Agustus 2021.
 
Adapun Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diprakirakan tetap terjaga, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2021 juga diprakirakan tetap rendah.

"Hal ini ditopang oleh kinerja ekspor yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan global dan harga komoditas dunia, di tengah kenaikan impor sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik," paparnya.
 
Sementara itu, surplus transaksi modal dan finansial diperkirakan berlanjut didorong oleh aliran masuk modal asing baik dalam investasi langsung maupun investasi portofolio.

 
Pada Juli 2021, jelas Perry, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar USD2,6 miliar. Ini didukung oleh kinerja ekspor komoditas utama, seperti CPO, batu bara, kimia organik, dan bijih logam.
 
"Aliran masuk modal asing berlanjut dalam bentuk investasi portofolio yang pada Juli hingga 16 Agustus 2021 mencatat net inflows USD2 miliar," urai dia.
 
Derasnya aliran dana asing ke pasar keuangan domestik tersebut membuat nilai tukar rupiah pada 18 Agustus 2021 menguat 0,89 persen secara rerata dan 0,63 persen secara point to point dibandingkan dengan level Juli 2021.
 
Selain peningkatan aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik, penguatan nilai tukar rupiah juga didorong oleh menurunnya ketidakpastian pasar keuangan global dan persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.
 
Di sisi lain, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2021 tercatat sebesar USD137,3 miliar. Ini setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
 
"Selain itu posisi cadangan devisa di akhir Juli 2021 berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," tutup Perry.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan