Ilustrasi. Foto: dok.MI
Ilustrasi. Foto: dok.MI

Pidato Nota Keuangan dan Surplus Neraca Dagang Bikin Rupiah Salip Dolar

Husen Miftahudin • 18 Agustus 2021 16:46
Jakarta: Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan nilai tukar rupiah sukses menyalip dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini. Pidato Nota Keuangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan surplus neraca perdagangan Juli 2021 jadi sentimen positif utamanya.
 
"Pelaku pasar merespons positif Pidato Nota Keuangan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo mengenai APBN 2022 yang dirancang antisipatif, responsif, dan fleksibel sebagai instrumen pemulihan ekonomi dan menghadapi berbagai ketidakpastian ke depan," ucap Ibrahim Assuaibi dalam siaran persnya, Rabu, 18 Agustus 2021.
 
Meski ekonomi diprediksi membaik di 2022, lanjutnya, namun pemerintah berkomitmen untuk tetap berhati-hati terhadap risiko ketidakpastian yang masih tinggi, baik itu yang berasal dari tidak meratanya pemulihan ekonomi secara global maupun risiko ketidakpastian penanganan pandemi.

Kehati-hatian pemerintah tercermin dari kebijakan fiskal 2022 yang countercyclical untuk mendorong kesiapan sistem kesehatan, pemulihan ekonomi masyarakat, dan melanjutkan reformasi struktural.
 
"Konsistensi pemerintah dalam menjadikan APBN sebagai instrumen pemulihan sejak awal pandemi ini yang direspons positif para pelaku pasar. Capaian strategi penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi terlihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 yang mencapai 7,07 persen. Penguatan pemulihan ekonom ini akan terus dijaga," tuturnya.
 
Selain itu, para pelaku pasar juga merespons positif surplus neraca perdagangan periode Juli 2021. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan pada Juli 2021 mengalami surplus sebesar USD2,59 miliar.
 
"Kalau kita amati dari 2020, surplus ini membukukan selama 15 bulan beruntun. Jadi 15 bulan kebelakang kita selalu surplus, ini juga memberikan indikasi ekonomi membaik karena neraca perdagangan kita selama 15 bulan beruntun mengalami surplus," papar Ibrahim.
 
Dari faktor eksternal, Ibrahim mengatakan bahwa dolar AS sedikit melemah terhadap mata uang lainnya, tetapi tetap pada level yang tinggi dengan kekhawatiran pertumbuhan global yang disebabkan oleh wabah covid-19 yang sedang berlangsung.
 
"Kondisi tersebut mendorong para pedagang untuk mengurangi posisi mereka dengan mata uang yang lebih berisiko," urai dia.
 
Selain itu, penjualan ritel AS turun 1,1 persen pada Juli, jauh lebih banyak dari perkiraan penurunan 0,3 persen menurut data yang dirilis Selasa. Kondisi ini menambah angka pertumbuhan yang mengecewakan dari Tiongkok di awal minggu, sehingga menyebabkan para pedagang mempertanyakan profil pertumbuhan global karena banyak negara berjuang untuk menangani wabah covid-19 terbaru.
 
Meskipun banyak fokus pada peningkatan baru-baru ini dalam kasus covid-19 di Tiongkok, AS mencatat lebih dari 1.000 kematian akibat covid-19 pada hari Selasa, dengan daerah-daerah yang memiliki tingkat vaksinasi rendah sangat terpukul.
 
"Investor sekarang mencari risalah dari pertemuan terbaru Federal Reserve AS, yang akan dirilis di kemudian hari, untuk petunjuk waktu bank sentral untuk pengurangan aset dan kenaikan suku bunga," jelas Ibrahim.
 
Adapun mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD stagnan di level Rp14.372 per USD. Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah merangkak naik ke level Rp14.370 per USD, menguat sembilan poin atau setara 0,06 persen dari Rp14.379 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.383 per USD atau menguat tipis lima poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.388 per USD.
 
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat terbatas di rentang Rp14.360 per USD sampai Rp14.390 per USD," pungkas Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan