Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR
Ilustrasi. FOTO: MI/USMAN ISKANDAR

Maybank Indonesia Cetak Laba Rp1,06 Triliun di Kuartal III

Angga Bratadharma • 31 Oktober 2022 13:03
Jakarta: PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) membukukan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp1,48 triliun dan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) sebesar Rp1,06 triliun di kuartal III-2022. Kondisi itu terjadi di tengah upaya pemerintah yang terus melonggarkan aktivitas ekonomi.
 
Maybank mencatat PBT dan PATAMI yang relatif stabil terhadap periode laporan tahun sebelumnya sehubungan dengan loan yield yang lebih rendah akibat persaingan ketat penyaluran kredit, sehingga berimbas kepada pendapatan bunga (interest income) yang menurun.
 
Di lain sisi, Maybank mencatat provisi yang lebih rendah disebabkan oleh membaiknya kualitas kredit serta biaya dana (cost of funds), dan biaya overhead yang terkendali.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menjelaskan Maybank Indonesia tetap berfokus pada strategi pertumbuhan yang berkontribusi kepada profitabilitas. Pihaknya tetap disiplin menjaga likuiditas dan permodalan dan di saat yang sama melanjutkan upaya mendorong pertumbuhan bisnis melalui peningkatan produktivitas di seluruh segmen bisnis utama.
Baca: Presidensi G20 Indonesia Ingin Hasilkan Manfaat Nyata bagi Masyarakat Dunia

"Serta transformasi digital guna meningkatkan ketangkasan organisasi Maybank Indonesia dalam menghadapi perubahan, tantangan, serta peluang di seluruh kegiatan operasional maupun bisnis kami ke depan," kata Taswin, dilansir dari keterangan tertulisnya, Senin, 31 Oktober 2022.
 
Seiring dengan menurunnya biaya dana, Maybank mencatat Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) menguat dua basis poin menjadi 4,8 persen pada September 2022. pendapatan non-bunga di luar pendapatan fees global market sebesar Rp1,23 triliun yang bersumber daripada pendapatan fee terkait bisnis pembiayaan dan ritel, serta anak perusahaan.
 
"Sementara, fees terkait global market mengalami penurunan sebesar 63,7 persen disebabkan oleh dinamika suku bunga global dan volatilitas pasar yang menyebabkan pendapatan fee-based turun 10,4 persen yoy," tuturnya.
 
Maybank juga mencatat total pembiayaan tumbuh 12,8 persen menjadi Rp111,45 triliun dari Rp98,78 triliun tahun lalu. Kredit segmen global banking mencatat pertumbuhan pesat sebesar 25,0 persen menjadi Rp45,63 triliun dari Rp36,50 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya guna mendukung berbagai proyek pembangunan dan ekspansi bisnis.
 
Kemudian, kredit segmen Community Financial Services (CFS) terdiri dari kredit Ritel dan Non-ritel tumbuh 5,7 persen menjadi Rp65,81 triliun dari Rp62,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kredit segmen Retail Small and Medium Enterprises (RSME) tumbuh 5,7 persen menjadi Rp12,76 triliun dari Rp12,07 triliun.
 
Sementara bagi usaha segmen Small and Medium Enterprises dengan segmentasi plafon kredit lebih besar (atau disebut sebagai SME+ oleh Maybank) tumbuh 1,3 persen menjadi Rp5,08 triliun dari Rp5,01 triliun seiring dengan aktivitas bisnis dan perdagangan yang kembali normal.
 
Sedangkan total simpanan nasabah tumbuh 5,0 persen menjadi Rp107,00 triliun dari Rp101,88 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. CASA tumbuh 21,6 persen didukung giro yang tumbuh 33,9 persen menjadi Rp32,44 triliun dari Rp24,24 triliun. Sementara tabungan naik 7,6 persen menjadi Rp22,93 triliun dari Rp21,31 triliun tahun lalu.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan