Mengacu data Bloomberg, Senin, 19 Agustus 2024 rupiah menguat 51,5 poin atau setara dengan 0,33 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan minggu lalu menjadi Rp15.641,5 per USD.
Sedangkan berdasarkan data Yahoo Finance rupiah menguat 46 poin atau 0,29 persen menjadi Rp15.638 per USD.
Baca juga:;
Rupiah Menguat Tipis Merespons Pidato Jokowi |
Ekspektasi suku bunga The Fed
Melansir Antara, rupiah menguat didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) pada September 2024."Hari ini, rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra.
Ariston menuturkan ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS pada September 2024 masih menjadi motor penguatan rupiah yang didukung oleh pelemahan beberapa data ekonomi AS seperti data tenaga kerja, data inflasi, data perumahan.
Menurut CME FedWatch tools, peluang penurunan suku bunga AS pada September 2024 sebesar 25 basis poin.
Hari Jumat malam, data pembangunan rumah AS bulan Juli dirilis turun 6,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang bisa mengindikasikan penurunan data beli masyarakat AS sehingga bisa mendukung kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS untuk memulihkan ekonomi AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News