Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Mino menjelaskan pada minggu lalu terdapat empat sentimen positif yang menopang IHSG yakni kenaikan harga komoditas, berlanjutnya tren penurunan inflasi di Amerika, dipertahankannya Fed Fund Rate, dan rencana pembagian dividen.
Komoditas yang naik signifikan pada minggu lalu, lanjutnya, adalah nikel, timah, CPO, dan tembaga. Komoditas naik karena melemahnya nilai tukar dolar terhadap mata uang utama lainnya seiring dipertahankannya Fed Fund Rate dan solidnya data ekonomi Amerika.
"Selain itu, stimulus di Tiongkok mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik dari saat ini," tegasnya, di Jakarta, dikutip dari risetnya, Selasa, 20 Juni 2023.
Sedangkan sentimen negatif pada minggu lalu yang menghambat laju IHSG yakni turunnya penjualan ritel April, lebih rendahnya surplus neraca perdagangan Mei, dan aksi jual investor asing. Mino menjelaskan penjualan ritel April tercatat tumbuh 1,5 persen yoy, lebih lambat dari bulan sebelumnya 4,9 persen yoy.
Baca: Tak Mau Bayar Tol, Jokowi Persilakan Masyarakat Lewat Jalan Nasional |
"Namun merupakan kenaikan ketiga kalinya secara berturut-turut. Kinerja penjualan ritel yang tumbuh positif terjadi pada beberapa kelompok, terutama pada kelompok budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang," tuturnya.
Lebih lanjut, para investor wajib memerhatikan sentimen pada minggu ini sebelum trading. Dari domestik ada sentimen terkait suku bunga acuan, di mana berdasarkan konsensus, Bank Indonesia diprediksi kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen seiring berlanjutnya penurunan inflasi domestik dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah.
Selain itu ada pula sentimen pertumbuhan kredit perbankan, di mana sejak Februari 2023 pertumbuhan kredit perbankan menunjukkan adanya tren penurunan di mana pada April lalu tercatat tumbuh 8,08 persen lebih rendah dari sebelumnya yang tumbuh 9,93 persen. Data pertumbuhan kredit tersebut merupakan indikator dari prospek kinerja emiten di keuangan.
Sementara itu dari eksternal ada pidato sejumlah tokoh penting yang berpotensi memengaruhi pasar mulai dari Jerome Powell dan pejabat The Fed lainnya, Presiden Fed St Louis Jim Bullard, Presiden Fed New York John C Williams, Presiden Fed Bank of Chicago Austan D Goolsbee, hingga Anggota Dewan Gubernur The Fed Christoper J Waller.
Dihadapkan pada data-data dan sentimen tersebut, Indo Premier merekomendasikan 19 saham untuk trading pada minggu ini hingga 23 Juni 2023 yakni:
- BBRI (Support: Rp5.375, Resistance: Rp5.800).
- BMRI (Support: Rp5.000, Resistance: Rp5.250).
- ADHI (Support: Rp402, Resistance: Rp488).
- WIKA (Support: Rp462, Resistance: Rp540).
- PTPP (Support: Rp550, Resistance: Rp630).
- ANTM (Support: Rp1.975, Resistance: Rp2.150).
- INCO (Support: Rp6.300, Resistance: Rp6.875).
- TINS (Support: Rp910, Resistance: Rp1.040).
- TKIM (Support: Rp5.900, Resistance: Rp6.675).
- INKP (Support: Rp7.400, Resistance: Rp8.500).
- AKRA (Support: Rp1.390, Resistance: Rp1.500).
- KLBF (Support: Rp2.050, Resistance: Rp2.150).
- ASII (Support: Rp6.675, Resistance: Rp5.025).
- ADRO (Support: Rp2.120, Resistance: Rp2.500).
- PTBA (Support: Rp3.390, Resistance: Rp4.240).
- SCMA (Support: Rp145, Resistance: Rp180).
- AALI (Support: Rp7.325, Resistance: Rp7.850).
- SIMP (Support: Rp396, Resistance: Rp418).
- LSIP (Support: Rp1.000, Resistance: Rp1.050).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News