Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma

Yang Mau Cari Cuan Pekan Ini, Sini Kumpul Pantau 11 Saham Berikut!

Angga Bratadharma • 23 Mei 2023 10:31
Jakarta: Pada minggu lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertatih-tatih untuk bangkit dan ditutup dalam kondisi terkoreksi sebesar 0,1 persen. Penurunan terdalam disumbang energi minus 5,6 persen, sektor transportasi dan logistik minus 4,0 persen, dan sektor barang baku minus 3,4 persen.
 
Dari 10 sektor yang ada ada tiga sektor terbesar yang membangkitkan IHSG atau setidaknya menahan laju IHSG biar tidak terkoreksi kian dalam yakni sektor kesehatan sebesar 1,9 persen, sektor konsumer primer sebesar 0,4 persen, dan konsumer non-primer 0,1 persen.
 
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Mino menjelaskan ada tiga sentimen negatif yang membuat IHSG masih di zona koreksi yakni kembali berlanjutnya pelemahan sebagian besar harga komoditas, melambatnya kenaikan harga properti residensial, dan ketidakpastian terkait debt ceiling di Amerika.

"Sebagian besar harga komoditas pada perdagangan pekan lalu kembali melemah dipicu oleh beberapa faktor antara lain data ekonomi Tiongkok yang lebih rendah dari ekspektasi, ketidakpastian debt ceiling di Amerika, dan menguatnya nilai tukar dolar Amerika terhadap mata uang utama lainnya," tuturnya, dikutip dari risetnya, Selasa, 23 Mei 2023.

Penjaga sentimen positif IHSG

Sementara itu, sentimen positif yang menjaga IHSG yakni kembali surplusnya neraca perdagangan dan aksi beli investor asing. Dijelaskan Mino, pada April 2023 neraca perdagangan kembali surplus sebesar USD3,94 miliar naik dari sebelumnya sebesar USD2,83 miliar. Surplus neraca perdagangan tersebut juga lebih baik dari konsensus USD3,33 miliar.
Baca: Tanaman Kratom Bagus Buat Ekspor, Ini Manfaatnya

Terkait aksi beli investor asing, setelah dalam dua minggu berturut-turut asing mencatatkan aksi jual bersih akhirnya pada minggu lalu membukukan aksi beli bersih sebesar Rp0,4 triliun di pasar reguler. Beberapa saham yang banyak dibeli asing antara lain BBRI, GOTO, ICBP, ASII. Dari awal tahun asing sudah membukukan beli bersih Rp12,02 triliun.
 
Beberapa sentimen yang perlu diperhatikan para trader pada minggu ini yang ingin mendulang cuan yakni sebaiknya memerhatikan sentimen domestik dan eksternal. Sentimen domestik yang dimaksud adalah keputusan BI7DRR dan data pertumbuhan kredit perbankan.
 
Sementara itu, sentimen eksternal yang wajib diperhatikan para trader yakni perkembangan harga komoditas, perkembangan perundingan batas atas utang Amerika, dan FOMC minutes. Berkaca pada data-data tersebut, Indo Premier merekomendasikan 11 saham untuk trading pada minggu ini hingga 26 Mei 2023 yakni:
 
BBCA (Support: Rp8.700, Resistance: Rp9.300).
BMRI (Support: Rp4.950, Resistance: Rp5.200).
EXCL (Support: Rp1.900, Resistance: Rp2.100).
TLKM (Support: Rp3.920, Resistance: Rp4.100).
INDF (Support: Rp6.700, Resistance: Rp7.200).
ICBP (Support: Rp10.725, Resistance: Rp11.200).
UNVR (Support: Rp4.340, Resistance: Rp4.560).
ASII (Support: Rp6.150, Resistance: Rp6.750).
ERAA (Support: Rp490, Resistance: Rp540).
ACES (Support: Rp530, Resistance: Rp650).
MNCN (Support: Rp585, Resistance: Rp690).

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan