Ilustrasi konsorsium Blockchain - - Foto: Medcom
Ilustrasi konsorsium Blockchain - - Foto: Medcom

Pembentukan Konsorsium Blockchain untuk Perkuat Hubungan Antar Negara ASEAN

Eko Nordiansyah • 23 April 2021 14:55
Jakarta: Asosiasi blockchain di sejumlah negara ASEAN dan Australia membentuk ASEAN Blockchain Consortium (ABC). Pembentukan konsorsium ini untuk membina dan memperkuat hubungan lintas batas dalam mempromosikan teknologi blockchain.
 
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Asosiasi Blockchain Singapura (BAS), Asosiasi Teknologi Ledger Terdistribusi Filipina (DLTAP), Pusat Bisnis dan Keuangan Internasional Labuan (Labuan IBFC), Asosiasi Perdagangan Operator Aset Digital Thailand (TDO), dan Blockchain Australia (BA).
 
Nota kesepahaman ini ditandatangani pada acara virtual yang diselenggarakan oleh BAS dengan disaksikan oleh Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Edi Prio Pambudi dan Chief FinTech Officer, Monetary Authority of Singapore (MAS) Sopnendu Mohanty.

"Konektivitas digital merupakan hal yang mendesak selama pandemi yang terjadi untuk menjaga bisnis tetap berjalan. Kemudian, ini adalah kesempatan bagi blockchain untuk menata kembali konektivitas digital dengan adaptasi tingkat lanjut," kata Edi dalam keterangan resminya, Jumat, 23 April 2021.
 
Acara penandatanganan digital didukung oleh platform penandatanganan digital berbasis blockchain, Dedoco, ini menandai kolaborasi pertama antara organisasi blockchain di seluruh Asean dan Australia untuk mendorong pendidikan blockchain, berbagi pengetahuan tentang pengembangan aset digital, dan mempromosikan adopsi teknologi blockchain.
 
Penandatangan MoU ini memiliki tujuan dan sasaran yang sama yaitu untuk melayani kepentingan publik di bidang teknologi blockchain. MoU ini juga bertujuan untuk lebih meningkatkan kerja sama di antara enam organisasi untuk membawa industri ke tingkat yang lebih tinggi, melalui kontribusi mereka terhadap pengembangan industri blockchain dan aset digital.
 
Organisasi-organisasi blockchain ini akan bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan adopsi penggunaan teknologi blockchain. Mereka juga akan terlibat dengan regulator untuk memastikan kepatuhan hukum terhadap peraturan yang ditetapkan dengan semestinya.
 
“Kebangkitan teknologi blockchain di dunia tidak dapat dihindari, Indonesia sebagai tingkat adopsi digital tertinggi akan berada di garis depan, MOU dapat menjadi titik awal dari kemajuan teknologi baru di industri blockchain," ujar Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) Muhammad Deivito Dunggio.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan