Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

Kuartal III, Mandiri Syariah Bukukan Laba Rp1,07 Triliun

Angga Bratadharma • 11 November 2020 08:15
Jakarta: PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan laba sebesar Rp1,07 triliun di kuartal III-2020 atau naik sebanyak 22,66 persen secara tahun ke tahun (yoy). Kenaikan laba terutama didorong oleh perbaikan cost of fund akibat peningkatan rasio dana murah atau Current Account dan Saving Account (CASA).
 
"Kinerja Mandiri Syariah terjaga positif berkat peningkatan fee based income terutama yang disumbang dari layanan digital, produk berbasis emas, dan pendapatan margin pembiayaan konsumer," kata Direktur Finance, Strategy, and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho, dalam keterangan resminya, Rabu, 11 November 2020.
 
Hingga akhir September 2020, Mandiri Syariah mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp106,12 triliun atau naik 17,26 persen dari Rp90,49 triliun per September 2019. Tabungan yang menjadi kontributor dan produk andalan tumbuh 19,12 persen yoy menjadi Rp44,77 triliun dan menjadikan porsi CASA mencapai hingga 59,22 persen dari total DPK.

Peningkatan DPK tersebut menjadikan nilai aset Mandiri Syariah mencapai Rp119,43 triliun atau naik 16,19 persen dari September 2019 yang sebesar Rp102,78 triliun. Selama pandemi, Mandiri Syariah berhasil menjaga pertumbuhan pembiayaan dengan kualitas yang masih terjaga baik.
 
Per September 2020, Mandiri Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp79,27 triliun, tumbuh 7,39 persen secara tahunan. Cahyo menyadari kualitas pembiayaan menjadi tantangan besar dalam masa pandemi ini. Untuk itu Mandiri Syariah memperkuat cadangan sebagai antisipasi risiko khususnya bagi nasabah yang direstrukturisasi.
 
Kondisi itu, tambahnya, dengan meningkatkan cash coverage sebesar 34,17 persen menjadi 141,26 persen per September 2020. Non Performing Financing (NPF) Mandiri Syariah di tengah pandemi mengalami perbaikan, di mana NPF Net membaik dari 1,07 persen per September 2019 menjadi 0,61 persen per September 2020.
 
"Sementara, NPF Gross tetap terjaga di angka 2,66 persen di September 2020, sama dengan posisi September 2019," jelas Cahyo.
 
Di sisi lain, Direktur Information Technology, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii mengatakan, selama masa pandemi terjadi perubahan cara transaksi yakni dari transaksi di cabang menjadi transaksi digital. Hal tersebut memberikan dampak positif pada pertumbuhan Fee Based Income (FBI) layanan digital yang melonjak 35,82 persen yoy.
 
"Dari Rp167,76 miliar per September 2019 menjadi Rp227,84 miliar per September 2020," tuturnya
 
Hingga September 2020, Syafii menambahkan, jumlah transaksi melalui Mandiri Syariah Mobile (MSM) melonjak hingga 90 persen dengan jumlah mencapai 31,89 juta transaksi. Transaksi buka rekening dari handphone pun mencatat jumlah signifikan yaitu 32 ribu pembukaan rekening per bulan.
 
"Beradaptasi dengan tatanan hidup baru dengan keharusan meminimalisir pertemuan fisik, menjadikan solusi layanan digital sebagai ujung tombak Mandiri Syariah dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan dampak yang sangat positif bagi Mandiri Syariah," pungkas Achmad Syafii.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan