Direktur SDM dan Marketing Adira Finance Swandajani Gunadi mengatakan Ramadan di 2021 memiliki perbedaan dibandingkan dengan Ramadan di 2020. Salah satu perbedaannya yakni adanya perbaikan ekonomi. Hal itu juga terlihat dari transaksi penjualan di April 2021 meningkat 282 persen dibandingkan dengan periode April 2020.
"Angka ini cukup signifikan dan kembali lagi menunjukkan perekonomian mulai bergerak maju. Kalau dibandingkan dengan Maret tahun ini ke April tumbuh 11 persen. Ini indikasi baru bahwa mulai normal," kata Swandajani, dalam Puasa-Puasa ngabuburit Bareng Media secara virtual, Rabu, 5 Mei 2021.
Hal itu, lanjutnya, juga ditunjang oleh upaya pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi covid-19 yang diharapkan bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi, tambahnya, tingkat konsumsi masyarakat mulai bergerak sekarang ini atau berbeda di saat pandemi tengah 'mengamuk' di tahun lalu.
"Bisa dilihat dari pemberitaan kemarin dan di sosial media bahwa di Tanah Abang begitu padat dengan orang-orang. Pertama mengindikasikan ekonomi sudah membaik. Kedua, indikasinya agak sedikit seram juga karena protokol kesehatannya sepertinya sudah dilupakan. Jangan sampai kita seperti India juga ya," tukasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, strategi yang akan dijalankan di saat pandemi sekarang ini adalah terus mempercepat proses digitalisasi. "Salah satunya adalah kami terus memperbaiki aplikasi digital yang sudah kami miliki. Kami juga akan meluncurkan fitur-fitur baru sebagai salah satu upaya mengembangkan produk digital ," ucapnya.
Direktur Penjualan, Service dan Distribusi Adira Finance Niko Kurniawan menambahkan Ramadan biasanya menjadi momen terbaik bagi para pengusaha dan pelaku industri untuk meningkatkan penjualan sejalan dengan terjadinya kenaikan inflasi. Hal itu terjadi karena masyarakat meningkatkan kemampuan daya belinya.
"Saat Ramadan setiap tahun pasti (bisnis) meningkat kecuali tahun lalu di saat pandemi covid-19 lagi hebat-hebatnya tentu tidak meningkat," kata Niko.
Data penjualan Adira Finance selama April 2021 mencatat pembiayaan otomotif untuk baru dan bekas yakni mobil mencapai Rp871,39 miliar dan motor mencapai Rp1,004 triliun. Kemudian pembiayaan durables mencapai Rp30,97 miliar, dan fasilitas dana multiguna mencapai Rp437,69 miliar.
"Sedangkan pembiayaan syariah kuartal I-2021 mencapai Rp1,1 triliun. Proporsi total pembiayaan yakni mobil mencapai 53 persen, motor mencapai 44 persen, dan nonotomotif mencapai tiga persen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News