baca juga: Rupiah Menguat Hadapi Data Inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS |
Melansir Bloomberg, mata uang rupiah melemah 0,36 persen atau 58,50 bps ke level Rp16.433 per USD pada pembukaan Rabu, 26 Juni 2024. Kemudian Yahoo Finance mencatat mata uang rupiah melemah 0,38 persen ke level Rp16.431 per USD.
Mata uang rupiah melemah tipis pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah investor masih menanti data terkini yang memberi tanda mengenai laju pergerakan suku bunga The Fed.
Rupiah melemah setelah mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB).
Hal ini didukung oleh komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve serta data yang menunjukkan pasar perumahan yang stabil di AS, keduanya menunjukkan bank sentral tidak akan terburu-buru untuk memulai siklus penurunan suku bunganya.
Melansir Yahoo Finance, Rabu, 26 Juni 2024, greenback menguat terhadap euro, yen, franc Swiss, dan mata uang komoditas, seperti dolar Australia dan Selandia Baru. Terhadap sejumlah mata uang, indeks dolar naik 0,1 persen pada 105,72.
Gubernur Fed Michelle Bowman memulai pergerakannya untuk dolar, mengulangi pandangannya mempertahankan tingkat kebijakan tetap stabil untuk beberapa waktu kemungkinan akan cukup untuk mengendalikan inflasi. Dia juga menegaskan kembali kesediaannya untuk menaikkan biaya pinjaman jika diperlukan.
Gubernur Fed Lisa Cook mengatakan akan tepat untuk memangkas suku bunga pada titik tertentu mengingat kemajuan signifikan dalam inflasi dan pendinginan pasar tenaga kerja secara bertahap. Namun dia masih belum yakin mengenai waktu pelonggaran tersebut.
Data AS beragam
Data AS beragam pada Selasa, masih memungkinkan dolar untuk mempertahankan kenaikannya. Sebuah laporan menunjukkan harga rumah keluarga tunggal di AS meningkat dengan kecepatan stabil di April naik 0,2 persen pada bulan tersebut setelah tidak berubah di Maret.Dalam 12 bulan hingga April, harga rumah meningkat 6,3 persen setelah naik 6,7 persen di Maret. Hal ini mendorong dolar AS sedikit lebih tinggi.
Keyakinan konsumen AS sedikit menurun pada Juni, dengan indeks pada 100,4 dari 101,3 yang direvisi turun pada Mei, menurut Conference Board. Namun, angka Juni sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 100. Investor sekarang menantikan rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS pada Jumat, ukuran inflasi pilihan The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News