Nyatanya, peran wanita dalam keluarga tak hanya sebagai Ibu yang mendidik anak, tapi juga sebagai pengelola keuangan sehari-hari, bahkan dalam keputusan strategis. Wanita perlu melakukan upaya tertentu agar mampu mengelola keuangan keluarganya dengan baik.
Dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berikut upaya yang bisa dilakukan wanita dalam mengelola keuangan keluarga dengan baik.
Menentukan tujuan anggaran dengan disiplin
Dalam sebuah keluarga yang merencanakan biaya untuk pendidikan Sekolah Dasar sang anak, seorang Ibu akan mencari sekolah berkualitas dengan mengalokasikan uang untuk berbagai biaya seperti seragam dan buku.
Oleh karena itu, komunikasi antara Ayah dan Ibu sangat penting dalam menetapkan tujuan keuangan keluarga. Mereka harus bisa membedakan kebutuhan dan keinginan serta menetapkan prioritas dalam jangka waktu. Wanita perlu mempertimbangkan sumber pendapatan keluarga, termasuk penghasilan suami dan dirinya sendiri jika bekerja.
Cek dompet dan buat pembukuan keuangan
Dalam menghindari pemborosan supaya keuangan tetap sehat, seorang Ibu perlu melakukan pencatatan pemasukan dan pengeluaran bulanan, bahkan belanja harian. Melalui pencatatan ini, ibu bisa mengevaluasi keuangan keluarga dan memastikan pengeluaran sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, mencatat utang dan aset membantu memahami posisi kekayaan dan kesehatan keuangan. Ibu dan Ayah dapat berbagi peran dalam pencatatan, memungkinkan pengelolaan keuangan yang lebih efektif. Contohnya ibu mencatat arus uang untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan ayah mencatat arus uang cicilan dan investasi.
Baca juga: Orang Tua Diajak Kenalkan Cara Kelola Keuangan ke Anak Sejak Dini |
Buatlah pos keuangan
Dalam mengatur keuangan keluarga, seorang Ibu bisa membuat pos-pos pengeluaran dan pemasukan sesuai dengan skala prioritas yang mendukung tujuan keuangan. Mulai dari kebutuhan pokok seperti belanja makanan transportasi, listrik, uang jajan, sekolah anak, dan cicilan bulanan. Selain itu, tidak lupa untuk mengalokasikan dana dengan menabung dan investasi guna mencapai tujuan jangka panjang.
Pertimbangkan produk keuangan yang sesuai
Setelah menetapkan tujuan keuangan keluarga, seorang Ibu juga perlu memainkan peran penting dalam memilih produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, mempertimbangkan asuransi kesehatan untuk mengurangi risiko keuangan saat salah satu anggota keluarga sakit.
Tingkatkan pengetahuan dalam berutang dan investasi
Banyak Ibu Rumah Tangga terjebak dalam kasus penipuan pinjaman online ilegal dan investasi bodong karena minimnya pengetahuan keuangan. Sebelum meminjam atau berinvestasi, penting untuk mempertimbangkan aspek 2L: Legal dan Logis. Pastikan perusahaan memiliki izin resmi dari OJK dan imbal hasil yang ditawarkan wajar serta dijelaskan secara transparan. (Indy Tazkia Aulia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News