baca juga: Agresifnya Kenaikan Suku Bunga AS Buat Rupiah Diprediksi Tak Punya Tenaga Hari Ini |
Bloomberg mencatat mata uang rupiah berada pada level Rp15.129 per USD atau melemah 92 bps atau 0,61 persen pada penutupan perdagangan Senin, 26 September 2022. Yahoo Finance melansir mata uang rupiah melemah 90 bps atau 0,59 persen ke level Rp15.125 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan melemah hari ini terhadap dolar AS imbas dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini.
The Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) lagi pada pertemuan September ini. The Fed diproyeksikan akan menaikkan suku bunga hingga di kisaran 4,25-4,5 persen pada akhir 2022.
"Pada rapat berikutnya di November, pasar masih berekspektasi bahwa bank sentral AS masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin. Ancaman inflasi di AS yang masih besar memicu ekspektasi tersebut," ujar Ariston.
Selain itu, lanjut Ariston, sentimen pasar juga terlihat negatif dengan indeks saham Asia terlihat bergerak melemah di pembukaan pagi ini.
"Ini bisa mengindikasikan bahwa pasar sedang enggan masuk ke aset berisiko hari ini," kata Ariston.
Mengikuti jejak The Fed, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 September 2022 lalu juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DDR) sebesar 50 basis poin (bps) dari 3,75 persen menjadi 4,25 persen.
BI pun meningkatkan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing sebesar 50 bps dari tiga persen menjadi 3,5 persen dan 4,5 persen menjadi lima persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News