Mengutip Antara, Jumat, 4 November 2022, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) secara daring, dia menyampaikan, secara bulan ke bulan (mtm) kredit perbankan naik sebesar Rp95,45 triliun menjadi Rp6.274,9 triliun pada September 2022.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 6,77 persen yoy menjadi Rp7.647 triliun pada September 2022, dengan laju pertumbuhan melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 7,77 persen yoy, utamanya didorong oleh perlambatan deposito.
Kemudian, ia mengatakan, likuiditas industri perbankan dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga pada September 2022. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 121,62 persen pada September 2022, atau naik dari sebelumnya 118,01 persen pada Agustus 2022.
Baca: Jokowi ke Boeing: Indonesia Negara Penting Industri Penerbangan |
Lalu, rasio Alat Likuid/DPK (AL/DPK) sebesar 27,35 persen pada September 2022, atau naik dari sebelumnya 26,52 persen pada Agustus 2022. Adapun kedua rasio ini jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing yang sebesar 50 persen dan 10 persen.
Selanjutnya, Dian menyampaikan, risiko kredit melanjutkan penurunan dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77 persen, dari NPL gross yang sebesar 2,78 persen. Sedangkan kredit restrukturisasi covid-19 turun sebesar Rp23,81 triliun menjadi Rp519,64 triliun, dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 2,63 juta nasabah pada September 2022.
Sementara itu, Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,32 persen pada September 2022, di bawah threshold 20 persen, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri perbankan tercatat meningkat menjadi 25,12 persen pada September 2022 dari sebelumnya sebesar 25,07 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News