Presiden Direktur Summarecon Adrianto P. Adhi menjelaskan, pihaknya selalu menjaga kualitas produk dengan menghadirkan desain produk yang mengadaptasi kebutuhan gaya hidup masyarakat untuk mempertahankan operasi bisnis perusahaan agar tetap produktif. Serta memberikan kontribusi positif bagi seluruh stakeholder di saat pandemi.
"Tak hanya itu, juga memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, juga pemasaran produk dengan penawaran skema pembayaran yang lebih ringan dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah," jelasnya, Kamis, 7 Juli 2022.
Baca juga: Summarecon Catat Penjualan Rp161 Miliar |
Dengan penerapan berbagai strategi ini, sepanjang 2021 perusahaan berhasil mencatat angka pra penjualan sebesar Rp5,2 triliun atau 30 persen di atas target Rp4 triliun dan 58 persen di atas pencapaian 2020 sebesar Rp3,3 triliun.
Tahun ini, meskipun kasus pandemi relatif melandai tapi perlu diwaspadai. Pandemi yang masih berlangsung dan konflik global akan berdampak negatif pada pemulihan ekonomi dunia, karena terganggunya rantai pasokan global.
"Di tengah berbagai krisis yang melanda, Summarecon tetap berupaya memegang komitmen untuk berkontribusi membangun negeri melalui produk-produk berkualitas yang memberikan kepuasan pelanggan serta meningkatkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik," jelasnya.
Dalam industri properti, perusahaan menyadari bahwa bisnis yang dijalankan saat ini merupakan salah satu motor pendorong ekonomi yang memiliki multiplier effect, yaitu menggerakkan sekitar 174 sektor usaha lainnya.
Unit usaha properti mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,148 triliun, meningkat Rp478 miliar atau 13 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp3,670 triliun. Pengembangan properti masih merupakan unit usaha terbesar perseroan dengan kontribusi sebesar 75 persen dari total pendapatan perusahaan.
Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66 persen dari total pendapatan pengembangan properti, yang mengalami peningkatan sebesar Rp732 miliar (37 persen), dengan total menjadi Rp2,723 triliun.
Penjualan apartemen memberikan kontribusi 17 persen dari pendapatan Unit Pengembangan Properti. Summarecon Serpong menjadi penyumbang pendapatan tertinggi dengan Rp2,243 triliun (54 persen).
Bisnis pusat perbelanjaan dan properti ritel memberikan kontribusi sebesar 91 persen dari pendapatan unit investasi dan manajemen properti. Meski tidak dapat beroperasi sepenuhnya, pusat perbelanjaan masih mempertahankan tingkat hunian lebih dari 90 persen.
Dalam RUPST, Perseroan juga mengumumkan jajaran dewan komisaris dan direksi:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Ir. Soetjipto Nagaria
Komisaris: Harto Djojo Nagaria
Komisaris Independen: Drs Edi Darnadi
Komisaris Independen: Lexy Arie Tumiwa
Komisaris Independen: Ge Lilies Yamin
Direksi
Direktur Utama: Adrianto P. Adhi
Direktur: Liliawati Rahardjo
Direktur: Soegianto Nagaria
Direktur: Herman Nagaria
Direktur: Sharif Benyamin
Direktur: Lidya Tjio
Direktur: Nanik Widjaja
Direktur: Jason Lim
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News