Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif usai pandemi membutuhkan dukungan dari sisi pembiayaan berkelanjutan.
"Ini akan membutuhkan upaya terkoordinasi antara sektor publik dan swasta, dari tingkat lokal hingga global. Tujuan bersama kami dapat dicapai melalui strategi jangka panjang dan jangka pendek," kata dia dalam Casual Talks: Scaling Up The Utilization of Sustainable Financial Instruments, Jumat, 18 Februari 2022.
Ia menambahkan semua negara sedang mempertimbangkan dan menerapkan penetapan harga karbon, menyesuaikan rencana pembangunan menuju pertumbuhan berkelanjutan, dan beralih ke ekonomi rendah karbon, untuk memenuhi Perjanjian Paris 2030.
"Meskipun ini dianggap bermanfaat dalam jangka panjang, kita harus ingat bahwa pembangunan Sustainable Financial Instruments (SFI) sangat penting dalam jangka pendek dan menengah untuk mendukung dan meningkatkan pembiayaan pembangunan berkelanjutan," ungkapnya.
Sejak 2007, perkembangan SFI menunjukkan tren yang menggembirakan tidak hanya dari segi volume, tetapi juga dalam ragam instrumennya. Indonesia memiliki instrumen keuangan pasar modal, seperti green, sustainability, sustainability-linked, dan social bond, serta instrumen pasar pinjaman, seperti green loan dan sustainability-linked loan.
"Kami juga menyadari beberapa lembaga keuangan global telah mulai memanfaatkan instrumen pasar uang hijau, seperti Green atau Sustainable Repo, Green atau Sustainable Commercial Paper, dan green atau ESG-linked derivatives," jelas dia.
Meski begitu, negara-negara G20 harus bekerja sama dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan bersama, seperti standar, alat penyelarasan pasar termasuk untuk persyaratan pelaporan dan pengungkapan, metrik data Environmental Social Governance (ESG), dan layanan verifikasi.
"Tidak hanya instrumen, penting bagi pemerintah, otoritas sektor keuangan, dan sektor swasta untuk bersama-sama menciptakan ekosistem keuangan berkelanjutan yang akan mendukung aspirasi peningkatan. Hal ini penting karena instrumen tidak dapat berfungsi dengan baik secara mandiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News