Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan kredit sebesar Rp9,15 triliun kepada 36 ribu debitur. Jumlah tersebut mencapai hampir dua kali lipat dari penempatan dana pemerintah yang sebesar Rp5 triliun.
"Memang komitmen kami penyaluran tiga kali atau Rp15 triliun sampai September 2020," kata Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) BNI Tambok P Setyawati dikutip dari Antara, Selasa, 18 Agustus 2020.
Menurutnya penyaluran dana itu baru mencapai 1,83 kali lipat dari target tiga kali lipat dari jumlah nominal yang ditempatkan pemerintah. Tambok menjelaskan BNI sangat selektif dalam menyalurkan dana tersebut dengan memprioritaskan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
"Bagi debitur dari korporasi, lanjut dia, dikhususkan kepada korporasi berorientasi ekspor, padat karya dan ketahanan pangan," terang dia.
Sebelumnya, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp30 triliun kepada himpunan bank milik negara (Himbara), salah satunya BNI menerima Rp5 triliun. Pemerintah juga menempatkan dana di tujuh bank pembangunan daerah (BPD) sebesar Rp11,5 triliun. Penempatan dana tersebut diharapkan memberikan ruang bagi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV-202
"Memang komitmen kami penyaluran tiga kali atau Rp15 triliun sampai September 2020," kata Direktur Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) BNI Tambok P Setyawati dikutip dari Antara, Selasa, 18 Agustus 2020.
Menurutnya penyaluran dana itu baru mencapai 1,83 kali lipat dari target tiga kali lipat dari jumlah nominal yang ditempatkan pemerintah. Tambok menjelaskan BNI sangat selektif dalam menyalurkan dana tersebut dengan memprioritaskan pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Bagi debitur dari korporasi, lanjut dia, dikhususkan kepada korporasi berorientasi ekspor, padat karya dan ketahanan pangan," terang dia.
Sebelumnya, pemerintah menggelontorkan dana sebesar Rp30 triliun kepada himpunan bank milik negara (Himbara), salah satunya BNI menerima Rp5 triliun. Pemerintah juga menempatkan dana di tujuh bank pembangunan daerah (BPD) sebesar Rp11,5 triliun. Penempatan dana tersebut diharapkan memberikan ruang bagi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV-202
(Des)