Berangkat dari hal itu, ketersediaan fasilitas perbankan yang dapat mendukung aktivitas transfer secara fleksibel, cepat, dan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja mutlak diperlukan. Karenanya, peranan digital banking di era sekarang terutama saat pandemi covid-19 menjadi penting agar masyarakat tidak perlu datang ke kantor fisik bank.
Hal itu yang membuat PT CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan aplikasi digital yang dimiliki guna memfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk mengirimkan uang atau transfer. Adapun penggunaan digital banking diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19 lantaran masyarakat tidak perlu keluar rumah.
"Sekarang nasabah tidak perlu khawatir lagi saat ada kebutuhan transfer mendesak ketika sedang berkegiatan," kata Head of Digital Banking, Branchless, and Partnership CIMB Niaga Bambang Karsono Adi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 28 Agustus 2020.
Ia menambahkan CIMB Niaga memiliki aplikasi berupa OCTO Mobile untuk kemudahan nasabah memenuhi kebutuhan transfer tanpa harus datang ke kantor cabang atau mengantre di mesin ATM. "Cukup bermodalkan ponsel, nasabah bisa mentransfer dana ke penerima dengan limit yang besar," Bambang.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren penggunaan transaksi digital selama masa pandemi covid-19 mengalami peningkatan signifikan. Hal ini seiring dengan perubahan perilaku nasabah yang mulai beralih menggunakan transaksi secara virtual.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan transaksi daring mengalami peningkatan pesat. Pada Maret 2020 terjadi peningkatan transaksi sebesar 320 persen. Lalu pada April 2020 naik menjadi 480 persen.
"Transaksi layanan digital yang mulai tumbuh pesat mengakselerasi layanan digital di beberapa bank. Kita lihat transaksi layanan elektronik di beberapa bank sudah tumbuh dengan sangat pesat, bahkan ada yang transaksi digitalnya sudah enam juta per hari," pungkas Heru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News