Telkom. Foto : Telkom.
Telkom. Foto : Telkom.

IPO Mitratel Jadi Transformasi Penting bagi Telkom Group

Nia Deviyana • 22 November 2021 12:31
Jakarta: PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi tercatat di  Bursa Efek Indonesia (BEI). Menjadi emiten ke-41 yang tercatat di bursa pada 2021, Mitratel memiliki kode saham MTEL.
 
Adapun anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) ini menawarkan sebanyak-banyaknya 28 persen dari modal yang ditempatkan perseroan atau 23,49 miliar saham kepada publik dengan harga Rp800 per lembar saham. Dengan harga tersebut, Mitratel akan mendapatkan dana publik sebesar Rp18,79 triliun.
 
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengungkapkan, dengan IPO ini, Telkom Group telah menyelesaikan satu milestone penting transformasi perusahaan dengan terimplementasinya strategi unlocking value bisnis tower perusahaan.

"Langkah ini juga sejalan dengan transformasi yang tengah dilakukan Telkom untuk menjadi digital telco serta memperkuat posisi Mitratel di tengah kehadiran 5G yang dapat menumbuhkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin, 22 November 2021.
 
Ririek optimistis dengan prospek yang ada saat ini, Mitratel memiliki potensi yang bagus untuk menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara.
 
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menjelaskan bahwa dana dari hasil penawaran umum perdana (IPO) akan digunakan mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya menjadi perusahaan unggul, profesional serta transparan.
 
"Kami pahami perubahan teknologi yang cepat akan mengakselerasi seluruh kompetensi Mitratel baik saat ini maupun waktu mendatang. Hal ini telah dirumuskan dalam rencana bisnis yang tak hanya semata-mata pada bisnis menara telekomunikasi, tapi berkembang menjadi infrastructure company yang siap untuk mendukung era 5G dan kelanjutannya," katanya.
 
Melalui IPO ini Mitratel, lanjut Theodorus, akan memperkuat posisinya sebagai The Best TowerCo In The Industry yang solid dan independen. Hal ini didukung dengan masuknya investasi SWF dari Indonesia dan internasional menunjukkan bahwa Mitratel memiliki track record kinerja yang baik dan potensi pertumbuhan yang tinggi di masa yang akan datang.
 
Sesuai rencana, perseroan akan menggunakan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal organik, 50 persen untuk anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja serta kebutuhan perseroan lainnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan