Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Rupiah Tersungkur 200 Poin, Mendarat di Rp15.686/USD

Ade Hapsari Lestarini • 07 Oktober 2024 16:22
Jakarta: Mata uang rupiah pada penutupan perdagangan sore ini makin tertekan sejak perdagangan pagi.
 
Melansir data Bloomberg, Senin, 7 Oktober 2024, rupiah melemah ke level Rp15.686 per USD dibandingkan pembukaan perdagangan sebelumnya yang berada di posisi Rp15.485 per USD.
 
Nilai tukar rupiah sudah bergerak melemah hingga 201,5 poin atau setara 1,30 persen. Senada, melansir data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan ke posisi Rp15.675 per USD. Gerak rupiah terpantau melemah hingga 196 poin atau setara 1,27 persen.

Sedangkan berdasarkan data kurs referensi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan ke posisi Rp15.680 per USD.
 

AS dan Timteng penyebab rupiah anjlok


Melansir Media Indonesia, pengamat pasar uang Ariston Tjendra memproyeksikan kurs rupiah masih berpeluang melemah di tengah kondisi ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang masih solid serta ketegangan di Timur Tengah yang terus meluas.
 
"Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini. Indeks dolar AS terlihat bergerak menguat di kisaran 102,40-an pagi ini, di mana di Jumat pagi masih di kisaran 101,70-an," kata Ariston Tjendra.
 
Ariston menuturkan data non-farm payrolls (NFP) AS yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan kondisi ketenagakerjaan AS yang masih solid, yakni 254 ribu pada September 2024, lebih tinggi dibanding 159 ribu pada bulan sebelumnya.
 
 
Baca juga: Rupiah Terus Melemah, Ini Biang Keladinya

 
"Kondisi yang masih bagus ini bisa mendorong The Fed untuk mengurungkan kebijakan pemangkasan suku bunga yang lebih besar," ujar dia.
 
Selain itu, ketegangan di Timur Tengah yang belakangan meningkat juga menjadi pendorong penguatan dolar AS sebagai aset safe haven.
 
"Konflik kelihatannya terus berlanjut dengan Israel diketahui menyusun rencana untuk melakukan penyerangan, apalagi setelah negaranya Kembali diserang oleh Iran," tutur dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan