Lalu, apa sebenarnya arti high risk, bagaimana hubungannya dengan potensi keuntungan (high return), dan apa saja contoh instrumen investasi dengan risiko tinggi?
Apa itu high risk dalam investasi?
Melansir laman Sahabat Pegadaian, secara harfiah, high risk berarti risiko tinggi. Dalam konteks investasi, istilah ini merujuk pada potensi penurunan nilai modal atau kemungkinan kerugian yang lebih besar dibandingkan instrumen lain.High risk adalah bagian penting dari profil risiko investasi. Profil risiko ini mencerminkan kemampuan, kenyamanan, serta toleransi seorang investor dalam menghadapi fluktuasi nilai investasi.
Yang perlu diingat, risiko tinggi bukan berarti harus selalu dihindari. Justru, instrumen dengan high risk sering kali memberikan peluang keuntungan yang lebih besar. Prinsip ini dikenal dengan istilah high risk high return.
Hubungan high risk dan high return
High risk dan high return bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.Secara sederhana, semakin tinggi risiko investasi, semakin besar pula peluang keuntungan yang bisa diperoleh. Namun, hal ini tentu harus diimbangi dengan kemampuan analisis, pengalaman, serta strategi yang matang.
Tidak semua investor siap menghadapi risiko tinggi. Bagi pemula, instrumen ini mungkin terlalu menantang. Tapi bagi mereka yang sudah berpengalaman, high risk high return bisa menjadi peluang emas untuk memperbesar aset.
Contoh instrumen investasi high risk high return
1. Saham
Saham adalah instrumen investasi yang populer sekaligus berisiko tinggi. Fluktuasi harga bisa sangat tajam, tetapi keuntungan dari dividen maupun capital gain membuatnya tetap diminati.2. Cryptocurrency
Mata uang digital seperti Bitcoin menawarkan potensi keuntungan besar, tetapi volatilitasnya ekstrem. Tidak terikat dengan lembaga keuangan, aset kripto bisa naik-turun drastis dalam waktu singkat.3. Forex (Foreign Exchange)
Perdagangan valuta asing rentan dipengaruhi kondisi ekonomi dan politik global. Meski berisiko, peluang profit dari selisih kurs mata uang membuat forex menarik bagi investor berani.4. Real Estate di Pasar Volatil
Investasi properti di wilayah yang sedang berkembang bisa menghasilkan keuntungan besar. Namun, risikonya tinggi karena dipengaruhi regulasi, tren pasar, hingga faktor ekonomi makro.5. High Yield Bonds
Obligasi dengan imbal hasil tinggi menawarkan return lebih besar dibanding obligasi biasa, tetapi memiliki risiko gagal bayar lebih besar. Karena itu, instrumen ini cocok untuk investor yang siap menanggung risiko tambahan.6. Reksa Dana Saham
Meski dikelola profesional, reksa dana saham tetap masuk kategori high risk. Namun, potensi keuntungannya cukup besar, terutama jika pasar saham sedang bullish.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id