IHSG. Foto: MI.
IHSG. Foto: MI.

Sambut Cerahnya Pagi, IHSG Dibuka Langsung Melesat

Arif Wicaksono • 15 Desember 2025 09:13
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melesat pada perdagangan Senin, 15 Desember 2025. 
 
IHSG dibuka naik ke level 8676 atau naik 0,19 persen. Kenaikan IHSG diikuti dengan laju indeks unggulan seperti LQ45 yang turun 0,06 persen ke 846 dan indeks unggulan saham syariah JII yang naik 0,29 persen. 
 

Beberapa saham seperti ARTO, KLBF, ISAT, BRIS dan BBTN menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. Sementara itu saham seperti SCMA, MEDC, ACES, EXCL melemah. 
 
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu IHSG ditutup menguat 0,46% ke level 8.660,50. Penguatan juga terjadi pada indeks LQ45 yang naik 0,15% ke 848,36 dan IDX30 yang menguat 0,12% ke 434,20.

Secara sektoral, kinerja paling menonjol datang dari sektor bahan baku yang melonjak 5,52%. Sektor energi juga menguat 1,23%, disusul sektor properti yang naik 1,02% dan kesehatan yang bertambah 0,55%. Sebaliknya, sektor teknologi menjadi pemberat utama dengan penurunan 2,20%, diikuti sektor konsumer siklikal yang turun 1,23%.

Pasar Global

Sementara itu pasar saham global bergerak bervariasi pada akhir pekan lalu. Indeks saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah dan mencatatkan koreksi mingguan setelah investor ramai-ramai keluar dari saham teknologi dan perdagangan bertema kecerdasan buatan (AI), beralih ke saham-saham bernuansa value.
 
Pada perdagangan Jumat waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average turun 245,96 poin atau 0,51% ke level 48.458. 
 
Indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam, turun 1,69% ke posisi 23.195, seiring tekanan kuat pada saham-saham teknologi. Sementara itu, S&P 500 melemah 1,07% ke level 6.827, menjauh dari rekor tertingginya.
 
Pelemahan juga terlihat di bursa Eropa. Indeks FTSE 100 Inggris turun 0,56% ke level 9.649. DAX Jerman melemah 0,45% menjadi 24.186, sementara CAC 40 Prancis terkoreksi tipis 0,21% ke 8.068.
 
Berbeda dengan Wall Street dan Eropa, pasar saham Asia justru bergerak menguat. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,37% ke level 50.837. Hang Seng Index Hong Kong melonjak 1,75% ke 25.977, sedangkan Shanghai Composite menguat 0,41% ke posisi 3.889.
 
Di pasar mata uang, indeks dolar AS menguat tipis ke level 98,39. Nilai tukar rupiah melemah 0,18% ke posisi Rp16.646 per dolar AS, sejalan dengan penguatan greenback.

Laju Komoditas 

Dari pasar komoditas, harga minyak dunia kembali tertekan. Minyak WTI turun 1,78% ke level USD57,89 per barel, sementara Brent melemah 1,76% ke USD61,56 per barel. Harga emas justru menguat, dengan emas Comex naik 0,49% dan emas spot menguat 0,45%, mencerminkan meningkatnya permintaan aset lindung nilai di tengah ketidakpastian pasar.
 
Sementara itu, sejumlah komoditas industri seperti perak dan tembaga mengalami tekanan cukup dalam. Harga perak anjlok hampir 4%, sedangkan tembaga turun lebih dari 2,5%. Harga CPO juga terkoreksi 1,13% ke level 4.018 ringgit per ton.
 
Pergerakan pasar ini mencerminkan sikap investor yang semakin berhati-hati menjelang akhir tahun, terutama setelah reli panjang saham teknologi berbasis AI. Rotasi aset ke sektor defensif dan komoditas tertentu diperkirakan masih akan berlanjut dalam jangka pendek, seiring pelaku pasar menanti arah kebijakan moneter global dan rilis data ekonomi terbaru. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan