Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 30 Maret 2020, perusahaan mencatat pendapatan naik 11,12 persen dari sebelumnya di 2018 sebesar Rp8,45 triliun menjadi Rp9,4 triliun.
Laba emiten farmasi pelat merah ini tertahan karena peningkatan beban pokok penjualan yang juga mengalai peningkatan dari Rp5,09 menjadi Rp5,89 triiliun.
Tak hanya itu, beban usaha juga naik dari sebelumnya Rp2,59 triliun menjadi Rp3,21 triliun. Lalu beban selisih kurs mata uang juga meningkat dari Rp2,58 miliar menjadi Rp5,05 miliar. Selain itu beban keuangan juga melonjak dari Rp227,21 miliar menjadi Rp497,96 miliar.
Alhasil, perusahaan pelat merah ini mencatat kerugian sebesar Rp12,72 triliun. Padahal tahun sebelumnya, pada 2018, perusahaan mampu mencatatkan keuntungan Rp491,56 miliar.
Pada 2019, perusahaan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp10,93 triliun. Sementara jumlah ekuitas sebesar Rp7,412 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News