"Hal ini sejalan dengan perkiraan kembali normalnya harga pasca-HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) Idulfitri," ungkap Survei Penjualan Eceran (SPE) Maret 2022 yang dikutip Kamis, 12 Mei 2022.
Di sisi lain, responden juga memprakirakan penjualan eceran pada Juni 2022 mengalami penurunan. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) Juni 2022 diprakirakan sebesar 154,1 atau menurun dibandingkan 157,8 pada bulan sebelumnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Peningkatan penjualan pada Juni diprakirakan karena normalisasi aktivitas masyarakat pasca-HBKN Idulfitri sehingga menurunkan permintaan masyarakat," papar BI.
Sementara itu, tekanan inflasi pada September (enam bulan yang akan datang) juga mengalami penurunan. Adapun IEH September turun menjadi 129,8 dari 132,4 sejalan dengan pasokan yang berlebih dan distribusi yang lancar.
Sedangkan prakiraan penjualan eceran pada September 2022 turun. Tercermin dari IEP September 2022 yang tercatat sebesar 153,0 atau menurun dibandingkan 155,1 pada bulan sebelumnya.
"Penurunan prakiraan penjualan eceran pada September disebabkan oleh keadaan musim atau cuaca yang kurang mendukung," terang laporan Bank Indonesia tersebut.
Diketahui bahwa kinerja penjualan eceran pada Maret 2022 mengalami peningkatan signifikan secara bulanan. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan laporan tercatat 205,3 atau secara bulanan tumbuh 2,6 persen (mtm), lebih tinggi dari minus 4,5 persen (mtm) pada Februari 2022.
Dalam laporannya, bank sentral menyampaikan bahwa peningkatan kinerja penjualan eceran secara bulanan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat sejalan dengan pelonggaran PPKM, kasus covid-19 yang melandai, serta dimulainya persiapan bulan Ramadan di sejumlah kota cakupan survei.
"Peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, utamanya Kelompok Suku Cadang dan Aksesori 12,1 persen (mtm), Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya 7,4 persen (mtm), serta Subkelompok Sandang 4,5 persen (mtm)," papar BI.