Mengutip Bloomberg, Senin, 7 Februari 2022, rupiah melemah hingga 11 poin atau setara 0,08 persen menjadi Rp14.391 per USD dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.380 per USD.
Kondisi nilai tukar rupiah sudah terpantau tertekan sejak pembukaan perdagangan yang sempat berada pada posisi Rp14.392 per USD. Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp14.384-Rp14.394 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 0,90 persen.
Sedangkan mengutip data Yahoo Finance, rupiah diperdagangkan melemah ke posisi Rp14.373 per USD.
Pergerakan dolar AS menguat
Pada akhir pekan kemarin, dolar AS menguat dari posisi terendah dua minggu pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Data menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu menciptakan lebih banyak pekerjaan daripada yang diperkirakan, meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih besar pada pertemuan kebijakan Maret.Mengutip Antara, Sabtu, 5 Februari 2022, indeks dolar, ukuran nilainya terhadap enam mata uang utama saingannya, terangkat 0,1 persen menjadi 95,446, setelah jatuh ke level terendah dua minggu di 95,136 sebelumnya di tengah kebangkitan euro. Tetapi dolar merosot 1,8 persen pada minggu ini, dengan laju penurunan persentase mingguan terbesar sejak November 2020.
Laporan menunjukkan angka penggajian non-pertanian (NFP) AS bertambah 467 ribu pekerjaan bulan lalu. Data untuk Desember direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan 510 ribu pekerjaan yang diciptakan, bukan 199 ribu seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Dolar juga mengikuti lonjakan imbal hasil obligasi Pemerintah AS. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS dua tahun dan lima tahun, yang keduanya mencerminkan ekspektasi suku bunga, masing-masing naik menjadi 1,2970 persen, tertinggi sejak akhir Februari 2020, dan 1,79 persen, level terbaik sejak Juli 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News