Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan laba yang berhasil dikantongi perseroan akan dibukukan sebagai laba yang ditahan. Hal tersebut dilakukan guna memperkuat modal Tier 1 BTN ke depannya.
"Jadi kita mau melakukan efisiensi, juga mau menaikkan Tier 1 capital. Jadi story-nya adalah semua laba tahun berjalan 2020 menjadi cadangan modal, sehingga tidak ada dividen yang dibagikan," ungkap Nixon dalam konferensi pers virtual, Rabu, 10 Maret 2021.
Nixon mengakui bahwa bank yang bergerak khusus untuk pembiayaan perumahan itu memiliki modal paling rendah dibandingkan dengan bank-bank pelat merah lainnya. Sehingga, perlu bagi emiten berkode saham BBTN ini untuk memperkuat modal Tier 1.
"Memang BTN tahun ini dan tahun depan ingin memperkuat Tier 1 capital, karena Tier 1 capital kita termasuk yang paling rendah di antara bank-bank BUMN. Makanya kita tahun depan juga merencanakan right issue," jelasnya.
Selama ini perusahaan kerap mengambil langkah menerbitkan obligasi subordinasi atau subdebt untuk meningkatkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR). Namun demikian, langkah tersebut memerlukan biaya dan modal yang besar.
Oleh karena itu BTN memperkuat modal Tier 1. Dengan langkah tersebut harapannya modal Tier 1 BTN ke depannya dapat meningkat ke angka 17 persen.
"Mudah-mudahan amanah ini bisa kita jalankan dengan baik sehingga di tahun 2022 kita bisa punya kesempatan right issue, Tier 1 capital-nya BTN kita harapkan bisa di atas 17 persen, sehingga rating BTN bisa lebih baik lagi dari sekarang. Targetnya memang seperti itu supaya rating kami bisa meningkat," pungkas Nixon.
Sepanjang 2020, BTN berhasil mencetak laba bersih sebanyak Rp1,61 triliun. Angka tersebut naik fantastis sebesar 671 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya meraup laba bersih sebesar Rp209 miliar.
Selain itu, BTN juga mencatatkan perbaikan rasio kredit terhadap pendanaan atau loan to deposit ratio (LDR) yang berada di posisi 93,19 persen. Dari segi aset sebesar Rp362,23 triliun, naik 16,2 persen dari posisi tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan aset sebanyak Rp311,77 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id