Pelemahan rupiah terhadap mata uang negara Adidaya itu disebabkan oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS dan ekspektasi Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu, 4 Oktober 2023 rupiah berada di level Rp15.634 per USD melemah 54 poin atau 0,35 persen.
Seperti diketahui, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 persen pada 107,0062 di akhir perdagangan, mencapai level terkuat dalam satu hari sejak 22 November.
| Baca juga: Rupiah Masih Tak Sanggup Lawan Kedigdayaan Dolar AS |
Imbal hasil obligasi AS
Imbal hasil obligasi AS naik ke level tertinggi dalam 16 tahun terakhir pada Selasa. Hal itu memberikan lebih banyak tekanan ke atas pada dolar.Berdasarkan data FactSet, para pedagang memperhatikan imbal hasil obligasi Treasury bertenor 30 tahun, yang naik 12,4 basis poin pada perdagangan terakhir di 4,899 persen dan mencapai level tertinggi sejak akhir 2007.
Pelemahan tidak hanya terjadi pada rupiah, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0473 dolar AS dari 1,0492 dolar pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris turun menjadi 1,2085 dolar AS dari 1,2105 dolar.
Dolar AS naik ke 1,3710 dolar Kanada dari 1,3673 dolar Kanada di sesi sebelumnya. Dolar AS membeli 148,9180 yen Jepang, lebih rendah dari 149,7380 yen Jepang di sesi sebelumnya.
Dolar AS naik ke 0,9211 franc Swiss dari 0,9169 franc Swiss, dan naik ke 11,0918 krona Swedia dari 11,0539 krona Swedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
