"Krisis pasti ada terus, ya kayak sekarang ini. Kita lagi proses menembus badai pandemi yang sudah lebih dari setahun ini. Tapi justru masa-masa ini kita justru lebih produktif dengan inovasi dan produk digital yang sudah diluncurkan," kata Chairman Lestari Group Alex P Chandra, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 2 Juli 2021.
Ke depan, ia berharap, BPR Lestari bisa setara dengan bank besar ternama di Indonesia, "Kita punya mimpi besar, supaya BPR juga nanti dianggap setara dengan bank-bank umum lainnya. Nanti saya kasih tahu rencananya," tegasnya.
Pencapaian BPR Lestari mampu mencetak aset sebesar Rp7,7 triliun bukan perkara mudah. Alex sempat harus mempertaruhkan seluruh modal dan karir untuk membeli bank yang nyaris bangkrut. "BPR Sri Artha Lestari waktu itu asetnya cuma Rp300 juta. Kredit macetnya hampir 70 persen," katanya.
Empat tahun pertama ternyata menjadi tahun yang penuh perjuangan bagi Alex dan rekan-rekan seperjuangannya. Saat itu, belum ada transaksi bahkan lowongan pekerjaan pun tak digubris. "Cari nasabah susah, cari karyawan juga enggak ada yang mau kerja sama saya," ujarnya.
Alex mengaku sangat sulit untuk membangun kepercayaan masyarakat. "Ya yang pertama percaya sama saya baru keluarga dan relasi saja. Susah cari nasabahnya," ujar Alex.
Momentum kebangkitan muncul di 2003 ketika ada seorang nasabah yang mempercayakan untuk menaruh deposito sebesar Rp25 juta. Keuletannya membawa angin segar. Selang dua tahun atau tepatnya di 2005, BPR Lestari berhasil menembus aset Rp54 miliar.
"I see the light at the end of the tunnel," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News