Mengalirnya modal asing ke pasar keuangan domestik tersebut utamanya berasal dari pasar saham yang tercatat inflow sebanyak Rp3,26 triliun. Pun demikian pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat inflow sebesar Rp1,78 triliun.
"Berdasarkan data setelmen selama 2021 (year to date/ytd), nonresiden beli neto Rp0,80 triliun," ungkap Direktur - Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur dalam rilis perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, Jumat, 15 Oktober 2021.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 90,44 basis poin (bps) per 14 Oktober 2021 dari 86,02 bps per 8 Oktober 2021. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Kondisi mengalirnya aliran modal asing tersebut pun turut menyeret keperkasaan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat sebanyak 43 poin atau setara 0,30 persen dari posisi Rp14.117 per USD.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah justru berada di zona merah pada posisi Rp14.150 per USD. Rupiah melemah 35 poin atau setara 0,25 persen dari Rp14.115 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.084 per USD atau naik 71 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.155 per USD.
Terkait hal tersebut, Nur menekankan bahwa Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Termasuk langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tutup Nur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id