Country Chair MDRT Indonesia 2021-2023, Dedy Setio (kanan). Foto: dok MDRT.
Country Chair MDRT Indonesia 2021-2023, Dedy Setio (kanan). Foto: dok MDRT.

Masyarakat Makin Sadar, Bisnis Asuransi Jiwa Bakal Booming di 2023

Ade Hapsari Lestarini • 03 November 2022 21:35
Jakarta: Masyarakat di seluruh dunia mulai menyadari akan pentingnya proteksi kesehatan, serta antisipasi terhadap penyakit kritis. Oleh karena itu, bisnis asuransi di dunia diperkirakan akan tumbuh pesat di 2023.
 
"Bisnis asuransi jiwa akan booming di tahun depan secara global. Akan sangat banyak orang membeli asuransi kesehatan dan penyakit kritis. Ini mengemuka dalam sebuah event global belum lama ini yang saya ikuti," ungkap Country Chair MDRT Indonesia 2021-2023, Dedy Setio di sela peluncuran buku Jejak Langkah Para Pemenang-Kumpulan Kisah Sukses 50 Agen Asuransi Jiwa, Kamis 3 November 2022.
 
Dedy menjelaskan, kesadaran akan pentingnya memiliki polis asuransi kesehatan pribadi dan penyakit kritis meningkat setelah belajar dari pandemi covid-19.

"Saat ini banyak orang terlena dengan asuransi kesehatan dari perusahaan. Tetapi itu hanya 1-2 tahun saja proteksinya. Sementara asuransi khusus penyakit kritis atau asuransi pribadi, itu diproteksi dengan limit hingga ratusan juta. Ini yang mulai disadari di luar negeri. Kita berharap potensi positif ini juga akan terjadi di Indonesia. Tinggal kita mau ambil peluangnya atau tidak," jelasnya.
 
Potensi pertumbuhan bisnis asuransi jiwa ini tentunya diharapkan sejalan dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang diumumkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengalami pertumbuhan pesat. Sebabnya, dari sektor asuransi, produk-produk asuransi jiwa masih sangat  minim di masyarakat. Terlihat dari jumlah polis  individu yang baru mencapai tujuh persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Lantas bagaimana agar penetrasi asuransi jiwa lebih besar lagi?

Miliana Marten, mantan Country Chair MDRT Indonesia di kesempatan yang sama mengungkapkan salah satu solusi dalam mendorong peningkatan penetrasi asuransi jiwa, yakni perbanyak agen asuransi jiwa yang kompeten dalam menawarkan produk asuransi jiwa kepada masyarakat.
 
"Produk asuransi jiwa itu tidak kelihatan, maka perlu banyak agen yang datang menemui masyarakat untuk menjelaskan kegunannya dan menawarkan produk asuransi. Tentunya agen yang kompeten, profesional, sehingga bisa diterima nasabah," ungkap Miliana.
 
Miliana menjelaskan, hingga saat ini banyak yang daftar menjadi agen asuransi. Namun, sebanyak 80 persen para agen masih memilih menjadikan profesi agen asuransi sebagai pekerjaan part time.
 
"Ini jadi concern kami. Apalagi jika mereka akhirnya belum bisa berhasil. Maka inilah yang menjadi alasan kami luncurkam buku Jejak Langkah Para Pemenang ini," pungkas Miliana, yang juga bersama Dedy Setio termasuk dalam 50 narasumber yang berbagi kisah sukses sebagai agen asuransi jiwa dalam buku tersebut.
 
Didasari oleh keinginan yang kuat dari 50 agen asuransi jiwa yang sukses ini, mereka pun secara sukarela mengumpulkan kisah sukses hingga biaya penulisan dan penerbitan buku. "Karena kami ingin para agen asuransi jiwa yang baru bergabung bisa mengikuti jalan kesuksesan dari para pendahulu yang sudah sukses. Ini tujuannya untuk memajukan industri asuransi jiwa terutama dalam peningkatan jumlah agen asuransi yang akan berimbas kepada peningkatan masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa.
 
"Mengingat dari data yang ada baru sekitar tujuh persen masyarakat Indonesia yang memiliki polis asuransi jiwa dari total jumlah penduduk Indonesia," ungkap Miliana.
 
Dedy menambahkan, jumlah agen asuransi jiwa yang masuk dalam kategori sukses dan berstandar internasional (MDRT) masih sangat minim. Dari total 500 ribu lebih agen yang tersertifikasi AAJI, yang masuk MDRT Indonesia baru 2.600 agen.
 
"Itu berarti baru 0,4 persen dari total agen asuransi jiwa, dan presentasi terkecil di dunia. Rata-rata agen MDRT di berbagai negara itu 1-3 persen dari total agen. Nah, ini yang menjadi latar belakang kami membuat buku ini agar para agen dan masyarakat bisa melihat peluang dalam bisnis asuransi. Dari menjual produk, agen mendapatkan bonus dari perusahaan, tetapi itu bisa membantu masa depan orang lain, kedua komisi dan bonus untuk kesejahteraannya dan keluarga," pungkas Dedy.
 
Adapun penyusunan buku "Jejak Langkah Para Pemenang" ini melibatkan para agen asuransi jiwa dari 12 perusahaan asuransi yang telah mencapai kualifikasi MDRT (Million Dollar Raund Table), sebuah standar internasional untuk para agen asuransi jiwa. Kisah suksesnya di industri ini diharapkan bisa menjadi role model bagi agen asuransi lain sehingga bisa memajukan industri asuransi jiwa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan