"Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah 13 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 16 poin di level Rp14.333 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.319 per USD," ujar Ibrahim dalam siaran persnya, Selasa, 30 November 2021.
Ibrahim mengungkapkan omicron telah mendorong beberapa negara untuk menutup perbatasan mereka dan membayangi pemulihan ekonomi. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan risiko 'sangat tinggi' dari lonjakan infeksi omicron, dengan beberapa negara sudah memperketat kontrol perbatasan.
"Namun, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS tidak akan memberlakukan kembali penguncian, yang memberi sentimen investor sedikit dorongan," jelas Ibrahim.
Sementara itu, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memperkirakan inflasi akan surut selama 2022 karena penawaran dan permintaan menjadi lebih seimbang. Namun kenaikan kasus covid-19 dan munculnya varian omicron menimbulkan risiko penurunan terhadap pekerjaan dan aktivitas ekonomi, serta meningkatkan ketidakpastian inflasi.
Di seberang Atlantik, Bank Sentral Eropa berusaha meredakan kekhawatiran investor atas omicron dengan mengatakan bahwa ekonomi zona euro telah belajar untuk mengatasi gelombang berturut-turut covid-19.
Di Asia Pasifik, data yang dirilis pada hari sebelumnya menunjukkan indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Tiongkok berada di 50,1, sedangkan PMI non-manufaktur berada di 52,3, pada November.
"Di Jepang, data ketenagakerjaan Oktober menunjukkan rasio pekerjaan berada di 1,15 dan tingkat pengangguran turun menjadi 2,7 persen. Produksi industri juga tumbuh 1,1 persen (mtm)," urainya.
Dari sisi domestik, pemerintah langsung melakukan pembenahan-pembenahan pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang dinilai inkonstitusional bersyarat.
"Pemerintah bersama DPR akan segera melakukan revisi UU Cipta Kerja dan UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dalam rangka harmonisasi dalam pembentukan dan pelaksanaan UU Cipta Kerja," jelas Ibrahim.
Adapun mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD melempem ke level Rp14.332 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 13 poin atau setara 0,09 persen dari posisi Rp14.319 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah justru berada di zona hijau pada posisi Rp14.318 per USD. Rupiah menguat sebanyak 17 poin atau setara 0,12 persen dari Rp14.335 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.320 per USD atau naik 20 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.340 per USD.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.320 per USD hingga Rp14.350 per USD," tutup Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id