"Perkembangan kinerja kegiatan usaha tersebut didorong oleh Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan dengan SBT 2,40 persen, khususnya subsektor Tanaman Bahan Makanan (termasuk hortikultura) sejalan dengan pola historis musim panen serta kebijakan pemerintah dalam mendorong indeks pertanaman," ungkap hasil survei BI tersebut, dikutip Kamis, 14 April 2022.
Selain itu, sektor lain yang tercatat meningkat, seperti Industri Pengolahan dengan SBT 0,84 persen sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan disertai dengan peningkatan mobilitas akibat kasus covid-19 yang semakin melandai. Sehingga berpengaruh terhadap aktivitas industri, serta Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan dengan SBT 2,08 persen.
Ada juga sektor yang masih tetap kuat meski sedikit melambat, antara lain sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran dengan SBT 1,21 persen serta Pertambangan dan Penggalian dengan SBT 0,71 persen.
Pada kuartal II-2022, bank sentral memprakirakan kegiatan usaha akan meningkat secara signifikan. Hal ini terindikasi dari SBT kuartal II-2022 sebesar 23,24 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan SBT 8,71 persen pada kuartal I-2022.
Peningkatan kegiatan usaha di kuartal II-2022 didorong kinerja mayoritas sektor, antara lain sektor Pertambangan dan Penggalian dengan SBT 3,29 persen didukung faktor cuaca yang mendukung, Industri Pengolahan dengan SBT 4,97 persen, serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran dengan SBT 6,15 persen.
"Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah terkait pelonggaran PPKM/mobilitas, HBKN Idulfitri mendatang yang mendorong permintaan, serta perkiraan kapasitas penyimpanan yang semakin baik," jelas Bank Indonesia.
Sementara itu, kapasitas produksi terpakai pada kuartal I-2021 tercatat meningkat sejalan dengan kinerja kegiatan usaha. Kapasitas produksi terpakai pada bulan laporan sebesar 73,08 persen, lebih tinggi dibandingkan 72,60 persen pada kuartal IV-2021, meski masih lebih rendah dibandingkan rata-rata tiga tahun terakhir sebesar 74,52 persen.
Kapasitas produksi terpakai tercatat meningkat, terutama pada sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan seiring panen raya pada kuartal laporan. Serta Industri Pengolahan yang didorong normalisasi kegiatan ekonomi seiring kebijakan pemerintah dalam mendorong ekonomi dan mobilitas masyarakat.
"Kapasitas terutilisasi sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih tercatat sebesar 76,57 persen atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, sejalan dengan kinerja usahanya," papar BI.
Dari kondisi keuangan dan akses kredit perusahaan membaik pada kuartal I-2022. Kondisi likuiditas pada bulan laporan meningkat, tercermin dari Saldo Bersih (SB) likuiditas sebesar 17,28 persen, lebih tinggi dibandingkan SB 15,74 persen pada kuartal IV-2021.
"Hal tersebut terutama didorong oleh peningkatan persentase responden yang menjawab kondisi likuiditas pada kuartal tersebut meningkat dari 22,1 persen pada kuartal IV-2021 menjadi 24,63 persen pada kuartal I-2022," terangnya.
Adapun kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas) diindikasi tetap tinggi meski sedikit menurun pada kuartal I-2022. Hal ini tercermin dari SB indikator rentabilitas sebesar 14,68 persen, sedikit lebih rendah dari SB 14,78 persen pada kuartal sebelumnya.
Persentase responden yang menjawab kondisi rentabilitas pada kuartal I-2022 baik sebanyak 24,66 persen, meningkat dibandingkan 22,66 persen pada kuartal sebelumnya. Sementara persentase responden yang menjawab rentabilitas dalam kondisi buruk sebesar 9,99 persen, meningkat dibandingkan 7,87 persen pada kuartal sebelumnya.
Responden menilai akses kredit perbankan pada kuartal I-2022 dalam kondisi lebih mudah dibandingkan kuartal sebelumnya. SB akses kredit pada kuartal I-2022 sebesar 1,35 persen, meningkat dibandingkan SB 0,79 persen pada kuartal IV-2021.
"Sebagian responden menjawab akses kredit 'mudah' tercatat sebesar 7,23 persen, meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang menjawab 5,80 persen. Sementara itu, persentase responden yang menjawab 'sulit' tercatat sebesar 5,88 persen, sedikit meningkat dibandingkan 5,01 persen pada kuartal sebelumnya," pungkas survei tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News