Mengutip Bloomberg, Sabtu, 14 November 2020, nilai tukar rupiah pada perdagangan di awal pekan ini atau tepatnya Senin, 9 November, berada di posisi Rp14.065 per USD. Lalu pada Selasa, 10 November, nilai tukar rupiah menguat ke level Rp14.058 per USD. Kemudian pada Rabu, 11 November, mata uang Garuda melemah ke posisi Rp14.085 per USD.
Sedangkan pada Kamis, 12 November, nilai tukar rupiah kembali tertekan ke level Rp14.170 per USD. Kemudian ada akhir pekan atau tepatnya Jumat, 13 November, mata uang Garuda lagi-lagi melemah ke posisi Rp14.185 per USD. Mata uang Paman Sam mulai pamer kekuatan sejalan dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, kurs dolar Amerika Serikat tergelincir pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), karena pelaku pasar mempertimbangkan dampak ekonomi dari melonjaknya kasus covid-19. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,22 persen menjadi 92,7613.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1831 dari USD1,1806 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3175 dari USD1,3115 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7263 dari USD0,7236.
Sedangkan dolar AS dibeli 104,63 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 105,08 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Kemudian dolar AS turun menjadi 0,9134 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9147 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3136 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3139 dolar Kanada.
Kondisi itu terjadi ketika kasus virus korona baru terus melonjak di beberapa negara besar termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memperingatkan lonjakan rekor kasus covid-19 di seluruh negeri dapat menghambat pemulihan ekonomi baru-baru ini.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB). Meski menguat, namun para investor terus mencermati perkembangan kenaikan kasus infeksi covid-19 yang kembali melonjak tajam karena berpeluang berdampak terhadap ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News