Mengutip laporan keuangan, Jumat, 6 November 2020, penurunan laba tersebut terjadi justru saat pendapatan mengalami peningkatan 2,47 persen.
Tercatat pendapatan emiten berkode KAEF tersebut meningkat dari Rp6,88 triliun menjadi Rp7,05 triliun pada periode sembilan bulan 2020.
Bila dicermati, koreksi laba KAEF disebabkan oleh membengkaknya beberapa pos beban, seperti beban keuangan dari Rp357,1 miliar menjadi Rp447,75 miliar.
Selain itu, beban usaha juga meningkat dari Rp2,21 triliun menjadi Rp2,23 triliun. Perusahaan juga mencatat rugi selisih kurs dari Rp476,14 juta menjadi Rp4,05 miliar.
Adapun dari sisi penjualan pada periode yang berakhir 30 September ini terdiri dari penjualan ke dalam negeri sebesar Rp6,8 triliun dan penjualan ke luar negeri Rp173 miliar.
Lebih lanjut, per 30 September 2020 KAEF mencatat aset lancar sebesar Rp6,48 triliun dan aset tidak lancar Rp11,19 triliun. Sedangkan untuk rincian liabilitas dan ekuitas masing-masing Rp10,77 triliun dan Rp6,91 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News