Dikutip dari keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menyebutkan produksi bijih nikel sepanjang kuartal III mencapai 2,07 juta ton, meningkat 18 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Sementara itu, volume penjualan bijih nikel naik lebih tinggi lagi, yakni 31 persen YoY menjadi 2,29 juta ton.
Pertumbuhan operasional tersebut berkontribusi langsung terhadap kinerja keuangan yang solid. Pendapatan DKFT tercatat mencapai Rp1,2 triliun, naik 29,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Direktur Perseroan Feni Silviani Budiman menyampaikan pencapaian tersebut mencerminkan keberhasilan DKFT dalam menjaga momentum pertumbuhan di tengah dinamika pasar global.
“Kinerja kuat pada kuartal ketiga ini menunjukkan posisi kami yang semakin solid, didorong oleh peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya. Kami akan terus fokus menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.
Lonjakan pendapatan itu turut mendorong laba bersih perusahaan menjadi Rp442,69 miliar, atau tumbuh 54,8 persen YoY. Dari sisi profitabilitas, EBITDA perusahaan juga menunjukkan peningkatan signifikan hingga 197,94 persen YoY menjadi Rp638,09 miliar, mencerminkan efisiensi biaya dan pengelolaan operasional yang lebih baik.
Selain itu, arus kas operasional DKFT mencapai Rp677,4 miliar, naik 25,6 persen YoY, yang disebut manajemen sebagai indikator kesehatan keuangan dan likuiditas yang solid untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.
Dengan hasil ini, PT Central Omega Resources Tbk optimistis dapat mempertahankan tren pertumbuhan hingga akhir tahun 2025, seiring dengan meningkatnya permintaan nikel di pasar global untuk kebutuhan industri baterai dan kendaraan listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
