Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba yang didistribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp665 miliar. Angka itu naik 17,69 persen dibandingkan laba periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp565 miliar.
Laba tersebut terbukukan meskipun pendapatan pada periode ini mengalami penurunan yakni dari Rp15,12 triliun menjadi Rp13,86 triliun.
Presiden Direktur AKR Haryanto Adikoesoemo mengatakan capaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume BBM dan kontribusi dari segmen bisnis lainnya, seperti kontribusi positif dari Kawasan industri JIIPE di Gresik.
Selain itu, selama sembilan bulan pertama di 2020, AKRA juga mengelola risikonya secara efektif meskipun terjadi fluktuasi harga minyak dan produk kimia yang signifikan.
"AKRA menghasilkan kinerja yang sangat kuat di tengah situasi covid tanpa gangguan dan memastikan pengiriman bahan bakar juga bahan baku ke pelanggan industri kami di seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 November 2020.
Haryanto menambahkan dalam mencapai kinerja tersebut, perseroan tetap memperhatikan dampak covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan baku juga bahan bakar.
Neraca keuangan AKRA juga diklaim tetap kuat dengan rasio gearing yang rendah 25 persen pada periode yang berakhir pada 30 September 2020. Total liabilitas AKRA sebesar Rp8,05 triliun dan ekuitas Rp10,3 triliun sehingga total keduanya mencapai Rp18,35 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News