Emiten dengan kode saham PLAN ini melepas 267,85 juta saham atau setara 30 persen dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga Rp112 per saham. Berdasarkan data RTI, saat perdana listing saham PLAN melonjak 9,82 persen atau 11 poin ke lever Rp123 per saham. Saham PLAN ditransaksikan sebanyak satu kali dan volume satu lot.
Direktur Utama PLAN Antonyo Tanujaya menjelaskan langkah perusahaan masuk ke bursa melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan, tata kelola, dan pengembangan bisnis.
Ia mengklaim kinerja perusahaan yang bergerak di bidang properti, akomodasi, dan manajemen perhotelan sampai 2019 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Perusahaan memproyeksikan dapat memperoleh dana segar Rp30 miliar dari aksi IPO ini.
"Utamanya sekitar 20 persen akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan yang bergerak di bidang hotel manajemen dan selanjutnya 80 persen digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan interior hotel yang terletak di area Kelapa Gading," jelas dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 15 September 2020.
Meskipun pada saat pandemi sektor pariwisata menjadi salah satu sektor terpukul, ia memprediksi, sektor tersebut tidak akan mati. Ia membeberkan pertumbuhan PDB pariwisata di atas rata-rata industri dengan spending USD1 juta atau PDB 170 persen, tertinggi di industri.
Selain itu, sektor pariwisata merupakan penyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan, atau sebesar 4,8 persen. "Sektor pariwisata nasional kini menjadi primadona baru bagi pembangunan nasional," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id