Saham BMHS ditransaksikan sebanyak 102 kali dengan volume 355,7 ribu saham, sehingga mendapatkan dana segar sementara Rp150,82 juta.
Perusahaan yang bergerak di bidang penyelenggara pelayanan kesehatan ini menawarkan sebanyak 682 juta saham baru atau sebanyak 7,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum dengan harga penawaran sebesar Rp340 setiap saham.
Direktur Bundamedik Nurhadi Yudiyantho menjelaskan, berdasarkan surat keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: Kep-28/D.04/2021, tanggal 28 Juni 2021 menetapkan saham perseroan masuk dalam daftar efek syariah.
"PT Bundamedik Tbk juga merupakan perusahaan induk sekaligus emiten kedua dari grup usaha yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia setelah PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS)," ucapnya mengutip laporan keterbukaan informasi BEI, 6 Juli 2021.
Ia menambahkan perusahaan pemilik RSIA Bunda Jakarta ini berencana menggunakan hasil dana IPO yang ditaksir sekitar Rp232 miliar untuk membeli kembali sisa pokok obligasi perseroan setelah pelaksanaan konversi obligasi.
Selain itu, dana segar tersebut juga akan digunakan untuk modal kerja, antara lain pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan operasional terkait pelayanan kesehatan
perseroan
Di sisi lain, perseroan juga mengadakan Program Alokasi Saham Pegawai (Employee Stock Allocation/ESA) dengan jumlah sebanyak 0,25 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak 1.538.600 saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News