Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi
Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi

Faktor Ini Pengerek IHSG Capai Level 7.352

Annisa ayu artanti • 20 Februari 2024 17:14
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat sepanjang perdagangan hari ini dan ditutup naik 0,77 persen.
 
Mengacu RTI, Selasa, 20 Februari 2024, IHSG ditutup menguat 55,89 poin dibandingkan posisi pembukaan perdagangan menjadi 7.352,6.
 
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG sempat menyentuh level tertinggi harian yaitu 7.354,1 dan level terendah 7.309,49.

Sementara volume saham yang diperdagangkan hari ini sebanyak 14,5 miliar dengan nilai transaksi Rp10,8 triliun.
 
Sebanyak 274 saham terpantau menguat pada perdagangan hari ini. Sedangkan 245 saham lainnya melemah dan 243 saham sisanya stagnan.
 
Namun meski mengalami penguatan seharian, dari sebelas sektor saham terdapat empat sektor saham yang merosot. Pelemahan terbesar dipimpin oleh sektor konsumen siklikal yaitu -0,94 persen dan sektor energi yaitu -0,6 persen.
 
Sementara itu, sektor saham yang memimpin penguatan adalah sektor infrastruktur yaitu naik 0,89 persen dan disusul sektor industri yaitu naik 0,79 persen.
 
Baca juga: Setelah Kemarin Ambruk, IHSG Dibuka Melesat

Penguatan IHSG seiring pengumuman suku bunga PBOC

Melansir Antara, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, IHSG ditutup menguat seiring People Bank of China (PBOC) menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
 
“Pasar juga mempertimbangkan langkah stimulus moneter China,” sebut tim riset.
 
Dari mancanegara, People Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga pinjaman lima tahun sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,95 persen, yang akan memberikan dukungan stimulus terhadap perekonomian.
 
Dengan demikian, akan membantu menstabilkan kepercayaan, mendorong investasi dan konsumsi, serta membantu mendukung perkembangan pasar real estate.
 
Kemudian, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan merilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC Minutes) pada Kamis, 22 Februari 2024, yang diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi pasar mengenai kebijakan The Fed ke depan.
 
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pada hari ini dan besok menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menentukan keputusan suku bunga acuannya, yang diperkirakan akan di tahan level 6 persen.
 
Selain itu, pasar juga menantikan perkembangan dinamika politik pasca Pemilihan Presiden (Pilpres), dimana terbuka ruang strategi koalisi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan