Ilustrasi. Foto: Freepik
Ilustrasi. Foto: Freepik

Soft Saving, Tren Menabung ala Gen Z

Annisa ayu artanti • 06 Maret 2024 17:16
Jakarta: Tren mengelola keuangan yang fleksibel dan realistis menjadi populer di kalangan Gen Z.
 
Gen Z sering menggaungkan mengenai life balance. Hal itu juga masuk dalam cara mengelola keuangan yang mereka tempuh.
 
Soft saving menjadi pilihan cara yang diambil oleh sebagian Gen Z yang menyeimbangkan menabung untuk masa depan dan menikmati hidup saat ini.

Apa itu soft saving?

Mengacu berbagai sumber, soft saving adalah tren mengelola keuangan dengan menyisihkan uang untuk masa depan, tetapi tidak terbebani oleh target yang kaku.

Tren ini berfokus pada menemukan keseimbangan antara menabung dan menikmati hidup saat ini.
 
Kesederhanaan konsep pengelolaan keuangan ini tidak berarti Gen Z tidak menabung sama sekali. Meskipun fleksibel, soft saving tetap mendorong untuk menyisihkan uang secara teratur.
 
Soft saving juga menghindari gaya hidup konsumtif serta menjauhkan dari pengelolaan keuangan tradisional yang kaku. Soft saving memungkinkan penyesuaian berdasarkan situasi keuangan dan tujuan pribadi.
 
Baca juga: Bingung Atur Keuangan? Ini 5 Tips Finansial dengan Konsep Syariah

Ciri-ciri soft saving:

Lebih fleksibel: Tidak ada target pasti, sehingga bisa disesuaikan dengan situasi keuangan.
Lebih realistis: Mengakui hidup tidak selalu dapat diprediksi, dan memungkinkan penyesuaian.
Lebih personal: Menekankan pada tujuan dan nilai individu, bukan pada standar umum.

Metode mengelola keuangan soft saving:

  1. Sisihkan secara otomatis dari gaji atau rekening.
  2. Buat tantangan menabung sendiri atau bersama teman.
  3. Bantu melacak pengeluaran dan mencapai tujuan.
  4. Tetapkan tujuan spesifik untuk tabungan.

Manfaat soft saving:

Mengurangi stres: Tidak terbebani oleh target yang kaku.
Meningkatkan kontrol keuangan: Lebih sadar tentang pengeluaran.
Mempermudah mencapai tujuan: Memiliki dana untuk hal-hal yang penting.
Meningkatkan kesehatan mental: Merasa aman dan terkendali secara finansial.
 
Meski demikian, terdapat kekurangan dari metode pengelolaan soft saving seperti kurang terencana, memicu gaya hidup konsumtif, dan tidak cocok diterapkan untuk semua orang. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan