Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Marak Pinjol dan Paylater, Ini Saran Buat Perbankan

Medcom • 19 April 2024 12:31
Jakarta: Bank Indonesia (BI) telah mencatat pertumbuhan kredit di sektor perbankan sebanyak 11,28 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp7.047 triliun.
 
Sementara penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) secara tahunan mencapai 8,85 persen. Hal itu didorong oleh ketersediaan kredit yang murah dan mudah diakses serta kebijakan suku bunga tetap pemerintah sebesar 6,75 persen.
 
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, walaupun laju pertumbuhan kredit terlihat positif, tetapi tetap memerlukan strategi khusus bagi bank untuk menguatkan perannya dalam menyalurkan kredit kepada UMKM dan individu di tengah persaingan lembaga keuangan non-bank.

Sebagai biro kredit swasta di Indonesia, PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) melihat inisiatif pemerintah tersebut sebagai langkah strategis. Mereka menyarankan para Pemberi Dana/Kreditur untuk menyesuaikan strategi penyaluran pinjaman, menggeser fokus dari inklusi keuangan ke pendalaman keuangan.
 
 
Baca juga: 20 Perusahaan Pembiayaan Dikasih 'Kartu Kuning' OJK, Kenapa?

 
Direktur Utama CLIK Leonardo Lapalorcia, menekankan pentingnya peningkatan besaran pinjaman dan tenor yang menyasar pengeluaran konsumtif yang lebih panjang serta pinjaman produktif pada jangka menengah/panjang dengan tingkat suku bunga primer.
 
Menurut Leonardo, pemberian pinjaman ke sektor rumah tangga dan produktif tertahan dari laju pertumbuhan kredit dalam empat tahun terakhir.
 
"Sejak pandemi, pemberi pinjaman memperlambat aliran pinjaman secara signifikan. Kami juga melihat adanya pertumbuhan besar dari sektor pinjaman online dan Buy Now Pay Later (BNPL),"  kata Leonardo, dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 April 2024.
 
Menurut dia, laju perubahan ini seharusnya berpotensi memberi dampak limpahan (spill-over) yang jauh lebih besar untuk mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dibandingkan dengan kinerja dari pinjaman jangka pendek bernilai kecil yang sangat populer di pasar selama lima tahun terakhir.
 
Bank Dunia mengungkapkan UMKM masih menghadapi kendala dalam mendapatkan akses kredit. Di Asia Tenggara, sekitar 60 persen UMKM kesulitan mendapatkan pembiayaan. Kesenjangan pembiayaan untuk UMKM di negara-negara berkembang diperkirakan mencapai sekitar USD5 triliun, melampaui tingkat pembiayaan saat ini sebesar 1,3 kali lipat.
 

Perbankan harus apa?


Leonardo memaparkan bank perlu menilai calon peminjam dengan kecepatan dan akurasi yang sama seperti pemberi pinjaman online. Sebaiknya Bank menawarkan suku bunga lebih rendah dan biaya pendanaan lebih murah. Bank harus fokus dalam pencairan kredit langsung dengan metode penilaian yang lebih canggih untuk mengurangi risiko kredit.
 
Langkah selanjutnya adalah membuat kredit lebih mudah diakses dengan memanfaatkan likuiditas di Bank serta menerapkan praktik terbaik pemberian pinjaman untuk memacu pertumbuhan PDB Negara.
 
CLIK siap untuk mendukung Bank dengan produk dan layanan baru tahun ini. Baru-baru ini perusahaan melahirkan CLIK Spectrum, sebuah produk skor kredit inovatif yang menggabungkan informasi perilaku kredit dengan data telekomunikasi dan data alternatif lainnya.
 
"Dengan produk ini, Bank dapat mengkualifikasi ulang dan mengalihkan calon debiturnya dari risiko menengah ke risiko rendah, meningkatkan peluang persetujuan kredit," tambah dia.
 
Chief Commercial Officer CLIK Leony Agnes Marie menambahkan, inovasi CLIK sebagai biro kredit swasta adalah komitmen perusahaan untuk mempercepat pertumbuhan dan inklusivitas akses kredit untuk masyarakat Indonesia.
 
"Skor kredit kami akan memberikan perspektif baru terhadap kelayakan kredit. Dengan meningkatkan keuangan digital dan pola konsumsi, lembaga keuangan perlu mengadopsi pendekatan baru dalam mengukur profil calon debitur mereka," ujar Agnes. (Indy Tazkia Aulia)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan