"Milenial harus bisa merebut momentum tentang pembiayaan yang sangat murah yang disediakan luar biasa. Termasuk juga disediakan ekosistem, mulai dari pembinaan, penjualan, sampai dengan ekspor," ujar Wimboh dalam webinar dengan tema Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan dalam Ekosistem UMKM dan Ekonomi Hijau, Selasa, 28 Desember 2021.
Apalagi, lanjutnya, pemerintah telah menyediakan pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan subsidi bunga yang cukup besar. Adapun bunga kredit ditetapkan sebesar enam persen melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pada tahun ini, plafon KUR yang disediakan pemerintah sebesar Rp285 triliun. Guna mendongkrak semangat kewirausahaan generasi milenial, pemerintah pun berencana untuk menambah plafon KUR pada tahun depan.
"2022 (plafon KUR) akan ditambah kuotanya, dan bahkan dipermudah. Ini sedang kita diskusikan, tapi yang pasti lebih besar dari Rp285 triliun untuk 2022 nanti," ungkap dia.
Melalui strategi tersebut, Wimboh berharap minat kelompok milenial untuk menjadi wirausaha bisa meningkat. Dia pun meminta pemerintah daerah, perbankan, dan stakeholders terkait untuk meningkatkan kolaborasi guna menggali potensi usaha di setiap-setiap daerah bagi kalangan milenial.
Di sisi lain, ia menuturkan industri perbankan saat ini telah mempermudah akses produk dan layanannya melalui digital. Dengan begitu nasabah tidak perlu lagi mendatangi kantor cabang atau hadir secara fisik, cukup melalui layanan digital melalui online.
"Ini semua luar biasa, tinggal bagaimana ini implementasinya dan perluasannya, bagaimana ini dimanfaatkan sebesar-besarnya, terutama kaum milenial karena entrepreneurship itu harus kita bangun untuk ekonomi kita bisa tumbuh ke depan," pungkas Wimboh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News