Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Mandiri Sekuritas Siap Tangkap Peluang Investasi Demi Pertumbuhan Ekonomi

Annisa ayu artanti • 09 Februari 2022 14:43
Jakarta: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri melalui Mandiri Sekuritas berupaya menangkap peluang investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Adapun investasi merupakan salah satu mesin utama akselerasi ekonomi selama ini sehingga perlu terus digenjot.
 
Hal itu dijelaskan Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana saat Mandiri Investment Forum 2022. Pihaknya mendukung Bank Mandiri dalam menghadirkan kesempatan berinvestasi bagi para investor dalam dan luar negeri melalui rangkaian acara Thematic Day dan Corporate Day.
 
Untuk Thematic Day kali ini terdiri dari Tech Day dengan Mandiri Sekuritas menghadirkan perusahaan-perusahaan tech startup, unicorn, dan decacorn Indonesia dan Asia Tenggara dari sektor-sektor yang tumbuh pesat, seperti pendidikan, kesehatan, agrikultur, dan perusahaan modal ventura.


"Sedangkan melalui Corporate Day, kami menghadirkan 63 emiten, lebih dari 400 investor, dan menyelenggarakan lebih dari 2.900 pertemuan. Investor-investor asing yang hadir dalam Tech Day dan Corporate Day kebanyakan berasal dari: Amerika, Eropa, Hong Kong, Thailand, Malaysia, dan Singapura," jelasnya, di acara Mandiri Investment Forum 2022, Rabu, 9 Februari 2022.
 
Menurutnya, saat ini Mandiri Sekuritas memiliki hubungan yang baik dengan investor dan para pengelola aset regional dan global yang berbasis di pusat-pusat finansial dunia. Rangkaian kegiatan MIF 2022 ini akan memberikan akses eksklusif kepada para investor untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai peluang investasi di Indonesia.
 
"Mulai dari sisi makro, peluang investasi digital pada startup unicorn lokal, perbankan, serta berbagai sektor industri lainnya," sebutnya.
 
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menambahkan forum investasi ini membahas beragam topik untuk merespons tantangan global, seperti normalisasi kebijakan dan potensi kenaikan suku bunga global sebagai respons tingginya inflasi akibat dampak dari permasalahan rantai pasok, serta kenaikan harga-harga komoditas.
 
Merespons berbagai tantangan global tersebut, lanjut Panji, berbagai strategi dan kebijakan akan ditempuh oleh otoritas kebijakan, dalam upaya menyeimbangkan antara stabilitas ekonomi dan mendorong percepatan pemulihan.

 
"Kebijakan reformasi struktural juga akan berlanjut dengan fokus pada percepatan transformasi digital serta perekonomian berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Topik-topik ini akan dibahas secara detail pada MIF 2022," ungkap Panji.

Fundamental ekonomi RI kuat

Dalam meyakinkan investor, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, saat ini fundamental ekonomi Tanah Air kuat. Indikator pemulihan ekonomi sudah terlihat 2021 yang didukung oleh faktor indeks belanja dan konsumsi rumah tangga yang membaik sejalan dengan mulai meningkatnya mobilitas masyarakat.
 
"Kami optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan alami peningkatan sebab penanganan covid-19 telah baik. Sehingga pemulihan ekonomi akan berlanjut cepat dengan faktor permintaan domestik akan meningkat dan pertumbuhan kredit akan meningkat. Kami sudah lihat ada tanda-tanda perbaikan ekonomi sejak 2021," pungkas Darmawan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan