Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: tangkapan layar YouTube.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: tangkapan layar YouTube.

Bos BI: Kondisi Perbankan Sejauh Ini Masih Sangat Baik!

Despian Nurhidayat • 17 November 2022 19:30
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan sampai saat ini kondisi perbankan masih sangat baik. Dari sisi likuiditas perbankan, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat mencapai 29,46 persen pada Oktober 2022 dan meningkat dari bulan sebelumnya.
 
"Saat ini kondisi likuiditas perbankan dilihat dari AL/DPK masih tetap tinggi yaitu 29,46 persen. Angka ini bisa dikatakan sangat tinggi dalam sejarah bahkan sebelum covid-19, (AL/DPK) paling tinggi itu 21 persen," ungkapnya dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI secara virtual, Kamis, 17 November 2022.
 
Lebih lanjut, permodalan perbankan juga dikatakan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) September 2022 tetap tinggi sebesar 25,09 persen.

Seiring dengan kuatnya permodalan, risiko tetap terkendali yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) pada September 2022 yang tercatat 2,78 persen (bruto) dan 0,77 persen (neto).
 
Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2022 mencapai 9,41 persen (yoy) dan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sejalan dengan net ekspansi pemerintah. Peningkatan DPK terjadi pada kelompok korporasi dan rumah tangga sejalan dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.
 
"Hasil simulasi Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan masih terjaga. Namun, potensi dampak dari sejumlah faktor risiko, baik dari sisi kondisi makroekonomi domestik maupun gejolak eksternal, tetap perlu diwaspadai," kata Perry.
 
Baca juga: BI Catat Pertumbuhan Kredit Capai 11,95% pada Oktober

 
Sementara itu, pertumbuhan kredit pada Oktober 2022 tercatat sebesar 11,95 persen (yoy), ditopang oleh peningkatan di seluruh jenis kredit dan hampir seluruh sektor ekonomi. Pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,4 persen (yoy).
 
Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar, seiring dengan membaiknya appetite perbankan dalam penyaluran kredit terutama di sektor Industri, Perdagangan dan Pertanian.
 
Dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut. Kinerja korporasi tercermin dari perbaikan kemampuan membayar, tingkat penjualan, dan belanja modal, terutama di sektor Pertambangan dan Perdagangan.
 
Kinerja rumah tangga tercermin dari konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen. Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM pada Oktober 2022 tercatat sebesar 17,50 persen (yoy).
 
"Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati berbagai risiko makroekonomi domestik dan global yang dapat menghambat kinerja sistem keuangan, serta memperkuat sinergi dengan KSSK dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan," pungkas Perry.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan