"Pertumbuhan penghimpunan DPK yang melambat berpotensi mempengaruhi strategi pengelolaan likuiditas perbankan," kata Purbaya dikutip dari Antara, Selasa, 27 September 2022.
| baca juga: OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Pelemahan Ekonomi Global |
LPS mencatat pertumbuhan DPK pada Agustus 2022 sebesar 7,7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), namun kian melambat dari pertumbuhan bulan-bulan sebelumnya, yang bahkan sempat tumbuh dua digit selama pandemi covid-19.
Kendati begitu Purbaya menilai fundamental kondisi perbankan memang masih terlihat relatif kuat saat ini, yang ditunjukkan dengan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) industri perbankan yang berada di level 24,83 persen dan rasio Alat Likuid terhadap Non Core Deposit (AL/NCD) di kisaran 117,99 persen.
Di sisi lain, kinerja pertumbuhan kredit bank umum melanjutkan tren pemulihan pada Agustus 2022 yakni berhasil tumbuh sebesar 10,62 persen (yoy).
"Memasuki semester kedua tahun 2022, pertumbuhan kredit menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghimpunan DPK," tuturnya.
Selain itu ia mengungkapkan peningkatan kinerja intermediasi perbankan secara umum pun disertai risiko kredit yang terus membaik. Dengan demikian secara keseluruhan, kata dia, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga di tengah meningkatnya faktor risiko eksternal dan tekanan inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id