"Kalau berdasarkan data kita, kita optimistis hampir semua bisa memenuhi modal inti Rp3 triliun. Saya lihat peta itu, saya lihat hampir semua bisa," kata Dian usai Pembukaan Pertemuan ASEAN Banking Council ke-50, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dilansir Antara, Jumat, 2 Desember 2022.
Ia menyebut ketentuan modal inti tersebut mutlak dlakukan untuk memperkuat ketahanan bank dari gejolak perekonomian global dan kompetisi antarbank, yang antara lain dilakukan melalui konsolidasi.
"Kemarin itu sebetulnya masih belum (dilakukan konsolidasi) secara formal, tapi ada perbankan yang akan lakukan konsolidasi. Kita juga akan lakukan konsolidasi di BPR (Bank Perkreditan Rakyat)," imbuhnya.
Baca juga: Kredit Perbankan Diramalkan Tetap Tumbuh pada 2023 |
Jumlah BPR yang mencapai sekitar 1.600 diharapkan dapat melakukan konsolidasi, sehingga akan berkontribusi terhadap perekonomian di setiap daerah operasionalnya.
"Kalau kita lebih ciutkan lagi, agar mereka bisa konsolidasi, itu akan lebih bagus. BPR itu jangan dikira kecil-kecil, ada yang gede-gede juga. Jadi itu akan kita konsolidasi," imbuhnya.
Sementara itu, menurutnya, pemerintah juga akan segera membentuk kelompok usaha untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD).
"Dengan demikian BPD antar provinsi bisa saling bantu. Kalau likuiditas BPD di satu daerah kurang, itu bisa mengalir dari tempat lain," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News