"Keputusan ini sebagai bentuk sinergi dalam menjaga stabilitas moneter dan mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Jumat, 23 Juni 2023.
Bank Indonesia konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran dua sampai empat persen pada sisa tahun ini dan fokus kebijakan diarahkan pada penguatan stabilitas nilai rupiah, untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Kebijakan likuiditas dan makroprudensial akan terus dilanjutkan untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan dan tetap mempertahankan terjaganya stabilitas sistem keuangan.
Hal ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: BI Masih Tahan Suku Bunga di 5,75% |
Bank Indonesia terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung perbaikan ekonomi lebih lanjut.
Hal ini, menurutnya, mencerminkan kebijakan Bank Indonesia untuk terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit pembiayaan ke dunia usaha.
"Dengan sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan," pungkasnya.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News